KPK Sita Mobil Rudi Rubiandini

KPK Sita Mobil Rudi Rubiandini

JAKARTA -  Rudi Rubiandini dan keluarganya batal menikmati mobil Toyota Camry Hybrid yang baru dipesannya dari sebuah dealer di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Sebab, saat mobil warna hitam itu hendak dikirim ke rumah langsung disita Komisi Pemberantasan Korupsi. Mobil tanpa plat nomor itu kini diamankan di parkiran KPK.

                Lantaran masih baru, plastik-plastik yang terpasang di tempat duduk juga belum diambil dari mobil dengan tranmisi otomatis itu. Penyitaan dilakukan karena KPK menduga mobil itu ada kaitan dengan kasus yang dihadapi Rudi saat ini. \"Iya, mobil sudah di Kuningan (alamat gedung KPK, red),\" kata wakil ketua KPK Busyro Muqoddas.

                Tidak hanya menyampaikan soal penyitaan mobil, Busyro juga menyebut soal pemeriksaan terhadap menteri ESDM Jero Wacik. Menurut pria asal Jogjakarta itu, Jero Wacik akan diperiksa setelah penyidik memanggil Sekjen ESDM Waryono Karno. Dia dipanggil terkait dengan temuan uang USD 200 di ruang kerjanya.

      \"Didahului periksa sekjen ESDM dulu, baru jadwal siapapun yang ada indikasi bukti permulaan yang perlu diklarifikasi dan didalami,\" tuturnya. Dia menyebut penyidik perlu melakukan itu karena konstruksi kasus suap di SKK Migas disebutnya sistemik.

      Seperti diberitakan sebelumnya, usai menangkap Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, KPK melakukan berbagai penggeledahan di berbagai tempat. Penggeledahan itu akhirnya membawa penyidik ke ruang Sekjen ESDM. Lantas, penyidik menemukan uang dollar itu di dalam tas berwarna hitam.

                Sebelumnya, Jubir Johan Budi sempat mengatakan kalau KPK tidak yakin itu uang operasional. Alasannya, selama ini uang operasional kementerian menggunakan rupiah, bukan dollar. \"Prinsip pemeriksaan secepatnya. Tetapi, penyidik padat kasus dan ada saksi-saksi yang tidak hadir juga saat pemeriksaan,\" katanya.

                Sementara, Junimart Girsang selaku kuasa hukum Simon G Tanjaya, petinggi PT Kernel Indonesia memastikan kalau direktur Kernel Oil Pte Ltd Singapura Widodo Ratanachaitong siap membuktikan uang USD 700 ribu yang jadi bukti suap kepada Rudi Rubiandini bukan darinya.

                \"Dalam waktu dekat akan memberikan bukti CCTV. Termasuk hasil dari forensik kepolisian Singapura. Yang pasti, Pak Wid mengatakan itu murni titipan dari Ardi (Deviardi, pelatih golf Rudi) pada dirinya,\" jelas Junimart. Nah, Widodo mau dititipi karena kenal dengan Ardi setelah beberapa kali pertemuan.

      Kedekatan keduanya terlihat saat Widodo mengenalkan Ardi ke Simon di kantornya. Saat itu, Widodo mengatakan kepada Ardi kalau Simon adalah orang Kernel Oil Indonesia. Disampaikan juga kalau suatu saat ada perlu, bisa langsung berhubungan. Begitu juga saat Widodo menyampaikan kalau Ardi adalah teman \"kita\".

                Saat disinggung apakah pernah ada pertemuan antara Rudi, Simon, dan Widodo di Singapura, Junimart menampik. Dia mengklaim sudah konfirmasi ke Simon dan siap dikonfrontir untuk memastikan kebenaran informasi itu. Dalam pembicaraan mereka, Simon menegaskan tidak mengenal dan tidak pernah bicara dengan Rudi.

                Namun, Widodo secara jelas pernah membenarkan kalau dirinya pernah bertemu dua kali dengan Rudi di Singapura. Pertemuan itu, lanjut Junimart, bukan untuk membahas ekspansi bisnis Kernel Oil melainkan prospek bisnis di Indonesia saja. \"Pak Simon pesan ke saya agar KPK obyektif menyikapi perkara ini. Jangan terlalu Kernel yang diserang,\" katanya.

                Melalui Junimart juga Simon menyampaikan kalau uang USD 700 ribu itu berasal dari PT Kernel Indonesia. Uang tersebut lantas diberikan kepada Deviardi dalam dua tahap, yakni USD 300 ribu dan USD 400 ribu. Uang itu diserahkan pada Deviardi lantas diserahkan pada Widodo.

                Kronologis itu keluar karena lima hari sebelum Lebaran, Widodo sempat menelepon Simon dan meminta USD 300 ribu kepada Ardi. Katanya, uang itu diambil dari kas Kernel Indonesia dulu dan akan diganti oleh Kernel Singapura. Sedangkan uang berikutnya ditransfer langsung dari Singapura ke Simon dan diserahkan ke Ardi.

      \"Yang pertama murni uang dari Kernel Indonesia untuk dipakai sementara. Nanti KPK juga bisa menelusuri kok uangnya,\" jelas Junimart.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: