>

Dahlan Iskan, Solusi Krisis Kepemimpinan

Dahlan Iskan, Solusi Krisis Kepemimpinan

Selain itu Melalui keahlian komunikasi (communication skill), seorang pemimpin akan mudah membentuk kerja sama tim (team work), kekompakan dalam sebuah pancapaian tujuan organisasi, dapat diterima oleh berbagai pihak, membangun motivasi kerja bawahan, mengarahkan bawahan dan membangun gagasan atau idea sehingga menciptakan sebuah relasi (relationship) yang dapat difungsikan untuk kegiatan musyawarah atau rapat dalam membentuk opini dan pengambilan keputusan sehingga akan mudah berjalan dengan baik.

Seorang pemimpin yang baik bukan hanya pandai dalam berkomunikasi, diperlukan pula keahlian teknikal (technical skill), dan keahlian konseptual (conception skiil) untuk menunjang seorang pemimpin dalam pencapaian tujuan yang diinginkannya. Dengan kedua keahlian tersebut maka penyusunan perencanaan yang strategis dan tepat sasaran dapat dibentuk secara efektif dan efisien melalui hal-hal yang di prioritaskan sesuai sumber masalahnya.

Dari pendekatan teori kepemimpinan tersebut, Dahlan Iskan dalam berbagai pendekatan dan diskusi publik selama mempin PLN dan juga BUMN saat ini sangat mampu diterima oleh bawahan dan tidak membatasi ruang gerak selaku pemimpin dan staf yang cenderung diatur oleh sistem protokoler yang membuat sistem kerja menjadi rumit dan terkesan birokratis dan bahkan merupakan bagian dari kegagalan birokrasi dalam menciptakan kinerja yang baik.

Lihat saja, gaya kepemimpinan Dahlan Iskan dalam memimpin rapat dan atau breafing  BUMN yang berkenan hanya di lorong-lorong bandara. Di tempat-tempat yang tidak etis bagi seorang pejabat negara yang cenderung eksklusif dan materialis. Bahkan Dahlan Iskan dengan gaya kepemimpinan yang fleksibel dan tidak kaku tidak sungkan mengendarai ojek  untuk menghadiri acara di Istana. Kesemua itu merupakan bagian dari komunikasi politik dan kepemimpinan yang penulis ungkap di muka.

Selain itu, keberhasilan Dahlan Iskan dalam memimpin BUMN dan menghidupkan mayat-mayat hidup perusahaan BUMN yang selama ini mati namun masih mengeluarkan beban Negara, saat ini telah mampu kembali berdiri dan beroperasi dengan menghasilkan laba bagi negara. Kesemua prestasi itu diakui oleh pasar dan juga para perindu kemakmuran negeri ini. Meski mungkin menjadi ancaman bagi lawan politik yang haus kekuasaan. Dahlan Iskan layak dijual dalam politik 2014 untuk hadir sebagai solusi bagi krisis multidimensi bangsa Indonesia. Bahkan lebih banyak lagi prestasi Dahlan Iskan yang tidak terekam oleh penulis.  

Penulis, tidak mengenal siapa Dahlan Iskan, tidak memiliki kepentingan politik terhadap tokoh bangsa yang fenomenal tersebut. Namun, penulis merindukan pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi kehdupan bangsa Indonesia. Selain itu, kepemimpinan yang hadir pun tidak sekedar basa-basi politik yang penuh dengan pencitraan melalui penguasaan media semata, sebagaimana kehidupan pemimpin bangsa saat ini.

Oleh karena itu, kenapa tidak kita hadirkan Dahlan Iskan sebagai sosok Satria Pingitan yang hadir membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia juga kemajuan peradaban Indonesia dan menjauhkan Indonesia dari perbudakan di negerinya sendiri. Jauh dari sistem keculasan aparatur birokrasi dan penegak hukum. Yang Jelas Indonesia saat ini membutuhkan figur kepemimpinan yang penuh semangat dan jauh dari kebohongan prestasi, ketulusan membangunan negeri tidak untuk pribadi dan golongan.

Satu kalimat, Dahlan Iskan For Presiden. Meski kedaulatan tertinggi dalam pesta demokrasi adalah rakyat Indonesia secara individu. Dahlan Iskan layak diperhitungkan dan disokong guna membangun Indonesia. Sebagaimana semboyan Kerja.... Kerja ..... Demi Indonesia. Karena yang bersangkutan masih bersih dari kepentingan dan konflik politik masa lalu.  Dahlan Iskan Presiden rakyat Sejahtera... semoga

*Penulis adalah Wakil Direktur Forum for Studies of Islamic and Thought and Civilization. Anggota PELANTA (20130729)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: