Kemenag Waspadai Jamaah Haji Non Kuota

Kemenag Waspadai Jamaah Haji Non Kuota

Tuntut Arab Saudi Tidak Asal Terbitkan Visa Haji

      JAKARTA -Kementerian Agama (Kemenag) mulai mendeteksi potensi keberadaan jamaah haji non kuota. Pemerintah menuntut perwakilan Arab Saudi di Jakarta tidak menerbitkan visa haji di luar rekomenasi (porsi) Kemenag.

                Menag Suryadharma Ali menuturkan masyarakat supaya berhati-hati. Dia menegaskan bahwa jamaah haji non kuota sudah hampir bisa dipastikan praktek penipuan. \"Dulu terkenalnya jamaah haji Tanah Abang. Karena banyak yang hanya sampai Tanah Abang (Jakarta),\" ujar menteri yang akrab disapa SDA itu.

                Dia mengatakan potensi jamaah haji jon kuota tahun ini sangat besar. Sebab sebagaimana diketahui tahun ini ada pemangkasan kuota haji dari pemerintah Saudi sebesar 20 persen. Bisa jadi ada jamaah haji lunas BPIH tetapi terkena pemangkasan, tertipu iming-iming jamaah haji non kuota.

                SDA mengatakan cukup sulit memantau peredaran atau keberadaan jamaah haji non kuota. Untuk itu dia meminta supaya perwakilan Saudi di Jakarta selektif dalam mengeluarkan visa haji. \"Kita terus menuntut supaya Arab Saudi hanya mengeluarkan visa haji untuk jamaah rekomendasi kami,\" kata dia.

                Menurut SDA cerita pilu jamaah haji non kuota sangat beragam. Mulai dari ada jamaah yang batal berangkat ke Saudi ketika masih berada di rumah. Ada kasus lain, jamaah haji non kuota sudah berangkat dari rumah, tetapi terhenti di Jakarta sebagai titik pemberangkatan ke Arab Saudi. \"Bahkan ada yang terlantar di Singapura. Karena tertipu, dan dinaikkan pesawat transit yang katanya lewat Singapura dulu,\" papar SDA.

      Pada kasus lain, SDA menemukan jamaah haji non kuota yang berhasil tiba di Saudi. Tetapi pada umumnya, mereka merepotkan jamaah haji resmi. Diantranya selalu menyerobot tena jamaah haji ketika berada di Armina. Jamaah haji non kuota dipastikan tidak bisa mendapatkan mendapatkan tenda karena pembagiannya resmi berdasarkan rekomendasi pemerintah.

                SDA mengatakan, pada umumnya iming-iming jamaah haji non kuota bisa diketahui sejak awal. \"Umumnya tarif haji lebih murah atau lebih tinggi dibandingkan ketetapan pemerintah,\" kata dia. Iming-iming lainnga adalah, jamaah haji bebas dari waiting list atau daftar tunggu.

(wan/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: