>

Ada Isu Suap, Kapolres Bungo Promosi

Ada Isu Suap, Kapolres Bungo Promosi

 BUNGO – Meski isu suap sedang terjadi di jajaran Polres Bungo, namun Kapolres Bungo yang AKBP Adi Affandi malah mendapat promosi jabatan.

 
AKBP Adi Affandi akan menjabat sebagai Wadir Narkoba Polda Bangka Belitung. Posisinya akan digantikan oleh AKBP Naik Pamen Simanjuntak yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tanjung Jabung Barat.


Sedangkan untuk Kabag Ops Polres Bungo yang sebelumnya dijabat oleh Kompol Max Alfradianto, akan diisi oleh  Kompol Ahyar. Sedangkan Kompol Max Alfradianto akan bertugas kembali ke Polda Jambi. Kompol Ahyar jauh sebelumnya juga pernah berdinas di Polres Bungo. Saat itu ia masih berpangkat AKP dan menjabat sebagai Kapolsek Kota.
 
Kasubag Humas Polres Bungo, AKP Harbunas ketika dikonfirmasi membenarkan adanya mutasi jabatan itu. Ia mengatakan, TR mutasi sudah turun dari Polda. Namun untuk TR kapan akan dilangsungkan serah terima jabatan (sertijab) belum ada.
 
\"TR mutasi sudah, tanggal 28 Agustus kemarin telah kita terima. Untuk sertijab itu Polda nanti yang menentukan,\" ujar AKP Harbunas.

Sementara itu,  Propam Polres Bungo ternyata juga tidak tinggal diam terkait Isu suap kepada oknum polisi yang mencuat bersamaan dengan isu penangkapan Kepala BKD dan Kepala Dinas Hutbun Kabupaten Bungo. Propam Polres Bungo telah memeriksa tiga anggotnya.

 Kasi Propam Iptu Amran mengatakan pemeriksaan tiga anggota polisi dilakukan Senin (2/9) lalu. Mereka diperiksa untuk mengetahui apakah ada pelanggaran oleh anggota dalam kabar yang berhembus itu.

“Kalau terbukti ada anggota yang melakukan itu, bisa dipidana karena menyelesaikan kasus diluar prosedur. Itu menyalahgunakan wewenang sebagai polisi,” ujar Amran, Rabu (4/9).

Tak hanya sekedar sanksi pidana saja. Sidang disiplin dan bahkan sidang kode etik juga sudah menunggu jika memang secara pidana terbukti bersalah. Hanya saja diakuinya sejauh pemeriksaan yang sudah dilakukan, semua membantah adanya kejadian suap tersebut.

Rupanya tak hanya tiga anggota kepolisian yang sudah diperiksa propam. Amran mengatakan juga sudah memanggil dan minta keterangan Yusuf, Ishak, dan Kadis PU Aswir untuk dimintai keterangan. Hasilnya pun sama, semuanya mengaku tidak pernah ada kejadian penangkapan berujung ’86’ Rp 600 juta tersebut.

Namun Amran mengatakan apa yang sudah ia pegang belum merupakan hasil final. Masih ada beberapa orang lagi yang akan dimintai keterangannya. Termasuk Yongli serta beberapa lainnya dari hotel yang disebut-sebut sebagai TKP digerebegnya Yusuf cs.

“Yongli janji datang sendiri besok, tak perlu dipanggil lagi. Keterangannya dan beberapa orang lainnya sangat penting untuk penelusuran kasus ini,” pungkasnya lagi.

Kabar lainnya juga telah berhembus lebar, propam Polda Jambi juga sudah turun ke Bungo sejak beberapa hari yang lalu. Hanya saja pihak Polres Bungo mengakui tim tersebut belum ada kordinasi dengan mereka.

“Mungkin saja, tapi belum ada kordinasi dengan kita. Tapi memang tak ada kewajiban lapor kesini,” ujar Kasat Reskrim, AKP Ernis Sitinjak.

Sementara itu, Yongli orang yang disebut-sebut menyebarkan isu tersebut, kemarin datang ke Polres Bungo.

Yongli menyebutkan satu nama berinisial K. Nenurut dia, nama tersebutlah yang meceritakan pertama kali ihwal penggerebekan pesta sabu-sabu itu kepada Yongli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: