Ekonomi Jambi dan Strategi Pengembanganya
Oleh Dipo Ilham Djalil, MBA
Pergerakan pertumbuhan ekonomi di Jambi lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi perekonomian nasional yang tumbuh 6,11%. Perekonomian Jambi selama tahun 2012 menghasilkan output Rp72,65 triliun atau 0,88% perekonomian Indonesia yangsebesar Rp8.241,9 triliun. Pangsa perekonomian Jambi tersebut meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 0,85%. Dari sisi penawaran, seluruh sektor ekonomi menunjukkan peningkatan produksi pada angka yang relatif tinggi dengan laju pertumbuhan utama masih ditopang oleh tingginya pertumbuhan sektor pertanian serta Perdagangan, Hotel dan Restoran serta terakselerasinya perkembangan sektor konstruksi. Ditinjau dari sisi pengeluaran, meningkatnya ekonomi Provinsi Jambi terutama disebabkan oleh meningkatnya investasi fisik yang tercatat melalui Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) serta konsumsi rumah tangga
Perekonomian Jambi pada 2012 tumbuh sebesar 9,09% (yoy), . Dari sisi permintaan, perekonomian terutama didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga. Sementara itu dari sisi penawaran, pertumbuhan sektor pertanian dan perdagangan hotel dan restoran menjadi penyumbang utama pertumbuhan. Pergerakan pertumbuhan ekonomi di Jambi lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi perekonomian nasional yang tumbuh 6,11%. Perekonomian Jambi selama tahun 2012 menghasilkan output Rp72,65 triliun atau 0,88% perekonomian Indonesia yang sebesar Rp8.241,9 triliun. Pangsa perekonomian Jambi tersebut meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 0,85%
Berdasarkan komponen penyusunan rencana pendapatan, Dana Perimbangan merupakan penyumbang terbesar yaitu Rp1.299,93 miliar (53,16%) yang menandakan masih tingginya ketergantungan dari pusat. Pangsa Dana alokasi umum mencapai Rp836,58 miliar (34,21%) sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp804,41 miliar (32,89%). Angka PAD tersebut juga masih lebih rendah dari realisasi 2012 yang mencapai Rp995,58 miliar. Di sisi belanja, alokasi terbesar adalah untuk belanja langsung yang mencapai 51,27% (Rp1.359,99 miliar). Jika ditilik lebih lanjut, belanja langsung yang terbesar adalah untuk belanja modal Rp710,01 miliar (26,76%) diikuti dengan belanja barang dan jasa sebesar Rp546,43 miliar (20,60%). Namun demikian, jumlah anggaran belanja modal di tahun ini turun 13,25% dari anggaran tahun sebelumnya
Peningkatan investasi dan pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi mendatang diikuti dengan meningkatnya ekspor seiring dengan meningkatnya produksi komoditas utama yaitu karet, potensi pertambangan yang cukup besar harusnya dapat segeradioptimalkan dengan pembangunan infrtruktur dan desain industry hilir sehingga nilai tambah dapat optimal.
Pembangunan industri hilir kelapa sawit dan karet bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah bagi masyarakat. Selama ini, hasil CPO dan karet dari Jambi kemudian di bawa ke luar provinsi untuk diolah lebih lanjut. Hal tersebut selain dapat mengurangi margin keuntungan bagi petani juga dapat mengakibatkan rusaknya jalan yang harus
ditanggung oleh pemerintah daerah sementara yang mendapatkan nilai tambah adalah provinsi lain.
Sementara itu untuk menstimulus perekonomian Jambi, beberapa hal yang akan dilakukan adalah, Percepatan pelaksanaan APBD dengan prioritas infrrukur, penguatan ekspor barang dan jasa, dengan menjaga daya saing melalui percepatan pembangunan jalan dan jembatan dari dan ke pelabuhan Muara Sabak. pengamanan pasar lokal dan regional melalui penggunaan produk yang dihasilkan daerah dengan memberikan preferensi harga kepada perusahaan penyedia barang/jasa. ekspor didorong dan impor harus dikendalikan agar pemanfaatan produksi dalam negeri secara umum dapat lebih optimal. Sedangkan impor harus tetap diawasi terutama untuk impor barang-barang tertentu dengan penerapan SNI, seperti buah-buahan yang banyak didatangkan dari negeri China dll.
(Ketua Kompartemen BPP HIPMI/ Fungsionaris Partai Demokrat )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: