Bursa Kapolri Mengerucut Tiga Nama

 Bursa Kapolri Mengerucut Tiga Nama

    Gerbong mutasi di institusi Polri kembali bergerak dengan keluarnya telegram rahasia yang memindah jabatan sejumlah perwira tinggi. Wakapolri Komjen Pol Oegroseno menyatakan, mutasi tersebut merupakan agenda rutin dan tidak terkait dengan pergantian jabatan kapolri.

     \"Ada yang pensiun dan ada yang waktunya harus diganti,\" kata Oegroseno di kompleks parlemen, kemarin (10/9). Dia mengatakan, pergantian terhadap tujuh kapolda tersebut merupakan hal yang biasa. \"Jadi ini tour of area yang menurut saya biasa dalam karir seorang polisi,\" imbuhnya.

      Dia menampik rotasi tersebut akan memberikan jalan bagi salah satu perwira tinggi yang akan menggantikan posisi Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Hingga saat ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang belum melakukan pergantian jabatan kapolri. Padahal sebelumnya sempat ada rencana melakukan pergantian pada bulan Agustus meski sebenarnya masa tugas Timur Pradopo baru berakhir Januari 2014 mendatang.

       Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, saat ini bursa calon Kapolri mengerucut pada tiga nama jenderal bintang tiga. Yakni Kabareskrim Komjen Pol Sutarman, kalemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan, dan Kabaharkam Komjen Pol Badrodin Haiti.

      Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putu Eko Bayuseno yang juga santer disebut sebagai calon kapolri, tidak termasuk. Putut santai saat ditanya peluangnya menjadi orang nomor satu di institusi Polri. \"Sampai sekarang belum berpikir ke arah sana karena harus berkonsentrasi penuh kepada amanah untuk melaksanakan tugas di Polda,\" kata Putut di sela mengikuti raker dengan Komisi III DPR.

      Terkait dengan isu kepemilikan rekening gendut oleh calon kapolri, Oegroseno menegaskan siap menindaklanjuti jika ada laporan yang masuk. termasuk dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). \"Kalau ada laporan, apalagi data, sudah kewajiban kami untuk menindaklanjuti. Apalagi dari Kompolnas yang merupakan pengawal Polri,\" katanya.

      Menurutnya, apa yang disampaikan Kompolnas merupakan bagian dari pengawasan internal. Pihaknya siap untuk melakukan koordinasi sehingga bisa diketahui inti permasalahan yang dihadapi. Mantan Kapolda Sumut itu juga mendorong agar setiap polisi melaporkan harta kekayaannya. \"Kita terbuka saja,\" ujar Oegroseno.

      Sementara itu, rapat kerja antara Kapolri dengan Komisi III DPR yang seharusnya berlangsung kemarin harus tertunda. Pasalnya, Kapolri Timur Pradopo batal hadir karena mendadak dipanggil presiden. Selain Timur, Kabareskrim Komjen Sutarman juga tidak Nampak hadir.

      Sempat terjadi perdebatan alot di antara anggota Komisi III karena sebagian meminta rapat dilanjutkan, sebagian lainnya meminta ditunda. \"Rapat kali ini sangat penting, utamanya kesiapan Polri menghadapi event politik 2014,\" kata anggota Komisi III Trimedya Panjaitan yang mengusulkan penundaan.

      Usulan senada juga dilontarkan Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar. Menurutnya, penundaan juga untuk memastikan bahwa Kapolri Timur masih sebagai kapolri dalam pertemuan berikutnya. \"Bukan saja soal pemilu, namun juga mengantisipasi paska pergantian pimpinan karena kemungkinan adanya percepatan kasus-kasus yang sampai saat ini terhambat,\" katanya.

      Komisi III akhirnya mengambil keputusan untuk mengagendakan ulang raker bersama Kapolri. Rencananya, pertemuan itu akan dilakukan besok (12/9).

(fal/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: