>

Ayu, Harimau Taman Rimba yang Nyaris Tewas Diracun

Ayu, Harimau Taman  Rimba yang Nyaris Tewas Diracun

Sudah Mulai Pulih, Penjagaan Diperketat

PASCA matinya dua singa dan satu harimau di taman rimba beberapa waktu lalu, keamanan maupun segala perlengkapan di taman rimba diperketat. Ayu, sang harimau betina yang juga turut menjadi korban keracunan kondisinya kini sudah kembali pulh. Bagaimana keadaannya?

YUNITA SARI SEMBIRING

 

Segenap karyawan taman rimba sedang bergembira. Ayu, salah satu harimau yang sempat memasuki masa krisis akibat keracunan makanan beberapa watu lalu, kondisinya sudah mulai membaik. Bahkan, ia sudah kembali ke kandang bergabung dengan sang ibu yang tengah bunting serta tubuhnya kembali terlihat berisi.

“Besok (hari ini. Red) rencananya kami akan mengadakan syukuran atas kesembuhan ayu,” ujar kepala UPTD Ir. Adrianis dengan gembira saat dihubungi Jambi Ekspres kemarin (10/9).

Berbeda dengan sebelumnya, Ayu yang sempat mengalami masa perawatan intensif  karena keracunan  makanan sejak tanggal 19 Agustus hingga 4 September silam. Meskipun belum diperbolehkan untuk bermain-main di  arena mainnya karena petugas masih khawatir sisa-sisa racun masih berada di area bermain tempat Ayu dan Peter ditemukan tergeletak pasca keracunan beberapa waktu lalu.

“Memang  kemungkinan tempat itu sudah steril mengingat tempat tersebut sudah sering dibersihkan dan juga terguyur air hujan. Tapi kami masih khawatir. Nantilah kalau sudah bisa dlepas baru kami lepas,” terangnya.

Adrianis mengatakan, keadaan Ayu sepenuhnya sudah mulai membaik. Nafsu makannya pun sudha mulai membaik yakni 4 kilo daging sehari. Padahal sebelumnya, harimau yang lahir di bulan Januari 2011 tersebut hanya memakan hati dan daging yang dibubur seadanya.

Adrianis menambahkan, pasca matinya 2 singa Afrika dan 1 harimau Sumatera beberapa waktu lalu pengamanan untuk taman rimba sendiri semakin ditingkatkan. Kalau sebelumnya taman rimba hanya ada 1 penjaga malam, kini ditambah menjadi 2 penjaga malam yang berjaga-jaga. Pun para penjual yang menginap disekitar kebun binatang dibebankan tanggung jawab untuk turut menjaga keamanan.

Ia mengakui kematian Peter, Gebo dan Sonia mempengaruhi trafik  pengunjung yakni mengalami penurunan yang cukup lumayan. Jika sebelumnya  pendapatan sekitar 25 juta per minggu, pasca kematian tersebut hanya sekitar 15 juta /minggu. Dapat dikatakan penurunan 20 hingga 30 persen.

Sementara itu,  saat ditanya apakah ada rencana untuk mendatangkan pengganti Peter, Sonia dan Gebo, ia mengatakan pihaknya ingin untuk segera mendatangkan kembali singa dan harimau. Biar bagaimanapun harimau dan singa merupakan hewan yang bayak ingin dilihat oleh masyarakat ketika berkunjung ke taman rimba. Namun sayangnya, untuk mendatangkannya tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses yang panjang serta izin ke kementrian kehutanan serta beberapa persyaratan yang cukup rumit.

“Kami akan berusaha untuk kembal mengisi kandang kosong. Namun itupun tergantung nanti, semoga prosesnya diermudah,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: