Bareng FIFA Perangi Match Fixing
JAKARTA- Pengungkapan kasus percobaan pengaturan skor (match fixing) dalam laga PSMS Medan di Divisi Utama belum tuntas sepenuhnya. Sebab, sampai saat ini belum ada langkah hukum yang mempu membuat otak pengaturan skor yang disebut-sebut mafia judi asal Malaysia bernama David dan Michael itu tertangkap.
PSSI, sebagai otoritas tertinggi sepak bola tanah air, sejauh ini mengakui belum memiliki aturan baku yang membuat mereka mampu menindak mafia tersebut. Karena itu, yang ditindak hanya di lingkup sepak bola Indonesia, yakni pengurus PSMS.
Lalu, adakah keinginan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap mafia yang bisa merusak persepak bolaan Indonesia? Joko menegaskan PSSI sedang menuju ke arah sana.\"Kalau masalah itu (bekerja sama dengan kepolisian), bisa. FIFA bisa bekerja sama dengan Interpol, PSSI juga bisa,\" ujarnya.
Rencananya, pembicaraan dengan FIFA ini akan dilakukan oleh PSSI dalam waktu dekat. Sebab, Director of Security Department FIFA Ralph Mustcke akan hadir dalam acara yang dibuat oleh PSSI dan IASL (International association of sports law).
Dalam kegiatan yang digelar di Bali pada 29-30 September mendatang, Joko menyebut akan membahas tentang sistem keamanan lintas negara ini. Fokus yang ingin dibangun adalah sistem untuk memerangi match fixing yang ada selama ini.
(aam/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: