Bom Meledak di Pos Polantas

Bom Meledak di Pos Polantas

Terduga Pelaku Terekam CCTV

SEMARANG--Teror terhadap anggota kepolisian tak hanya terjadi di Jakarta. Namun kini mulai merambah di Kota Semarang. Sasarannya, Pos Polisi Unit Lalu Lintas (Pos Polantas) Polsek Genuk di Jalan Raya Kaligawe, Kelurahan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Semarang. Sebuah ledakan yang diduga bom molotov terjadi di samping Pos Polantas tersebut, Senin (16/9) malam. Bom dengan daya ledak low explosive itu sempat membuat geger petugas yang berjaga serta warga sekitar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sebab, saat kejadian, dua petugas berada di ruangan sebelah.

Informasi yang dihimpun Radar Semarang menyebutkan, ledakan keras itu terjadi sekitar pukul 19.40. Saat itu, di dalam pos sedang berjaga dua petugas lalu lintas, yakni Brigadir Bambang Sujadi dan Aiptu Margono. Keduanya berada di ruang sebelah di pos polisi yang disekat menjadi dua ruangan tersebut.

Menurut Brigadir Bambang,  saat itu dirinya tengah berbincang dengan Aiptu Margono, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari luar pos polisi, dekat ruangan sebelah. Sontak, keduanya berhamburan keluar. Apalagi, ledakan begitu keras dan persis di sisi barat pos polisi. \"Suaranya cukup keras, saya langsung keluar,\" aku Brigadir Bambang kepada Radar Semarang.

Begitu keluar, ia kian kaget mendapati kepulan asap dan tercium bau mesiu. Sejumlah tukang ojek yang mangkal di timur Pos Polantas ikut kaget dan berlarian ke arah lokasi ledakan. Namun saat itu tidak ada seorang pun di dekat lokasi. Sedangkan kondisi jalanan terlihat lengang. \"Ada pecahan logam dan bau mesiu di sekitar lokasi,\" katanya.

Kerasnya ledakan menyebabkan talud di barat Pos Polantas rusak. Kaca samping pos juga pecah  berantakan.\"Suaranya keras, sampai saya terbangun saat ketiduran di pos ojek,\" ujar salah satu tukang ojek, Saduri, 51.

Awalnya, ia mengira jika ledakan keras akibat ban truk atau bus pecah. Tapi, dugaannya ternyata meleset. Karena setelah mendatangi lokasi, tercium bau seperti bahan mercon. Tidak hanya itu, di lokasi terlihat pecahan logam aluminium.

Ironisnya, kejadian itu dianggap biasa oleh petugas setempat. Bahkan, mereka langsung membersihkan lokasi. Padahal sesuai prosedur, harusnya dilakukan olah TKP terselebih dahulu oleh tim Inafis, unit Gegana maupun tim Puslabfor. \"Saya juga ikut membersihkan serpihan,\" kata Saduri.

Tim Gegana dan Inafis Polda Jateng sendiri baru datang Selasa (17/9) pagi kemarin. Mereka langsung melakukan olah TKP dan penyisiran. Petugas menyisir di sebelah barat pos polisi. Penyisiran sampai parit dan tanah kosong di belakang pos polisi. Dengan menggunakan metal detector, petugas mencari serpihan-serpihan kecil bekas ledakan. Hasilnya ditemukan serpihan besi kecil yang diduga berasal dari bahan ledakan. Hingga kemarin, suasana di lokasi kejadian ledakan masih dipasang police line. Sejumlah warga yang penasaran tampak memadati sekitar lokasi. Sedangkan sejumlah polisi masih terlihat berjaga-jaga di lokasi untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno yang datang ke TKP mengatakan, ledakan tersebut ditimbulkan dari bom yang berdaya ledak rendah atau low explosive. Meski begitu, ia mengaku masih belum bisa memastikan jenis bom yang dipasang di dekat Pos Polantas Polsek Genuk tersebut. Namun dari olah TKP ditemukan serpihan alumunium yang cukup berbahaya jika mengenai tubuh manusia. \"Saya sudah mengecek lokasi, memang bom tapi daya ledaknya low explosive,\" katanya.

Dwi Priyatno menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya kaca yang pecah dan tembok sedikit retak akibat ledakan. Pihaknya fokus untuk memburu pelaku agar diketahui modus dalam ledakan. \"Masih diselidiki, apakah ada timer atau bagaimana untuk memicu bom tersebut meledak,\" ujarnya.

Hasil pelacakan dari dua kamera CCTV (Closed-circuit television) yang dipasang di Pos Polantas tersebut  diketahui ada seorang pria misterius yang datang ke lokasi. Pria yang terpantau CCTV itu berjalan ke arah barat pos dan terlihat meletakkan sesuatu. Dalam rekaman itu, waktu menunjukkan pukul 19.04, \"sedangkan ledakan terjadi pukul 19.40 lebih 40 detik. \"Hasil rekaman CCTV ada seorang pria misterius sesaat sebelum ledakan,\" kata Dwi Priyatno.

CCTV yang sempat merekam wajah terduga pelaku tersebut dipasang di sudut Pos Polantas, persisnya di kerangka kayu teras depan. Sedangkan bom molotov yang meledak itu diletakkan di pagar samping Pos Polantas yang selama ini kerap menjadi tempat duduk. Sedangkan dari CCTV satunya yang dipasang di sisi timur, terekam tiga orang dengan menggunakan dua sepeda motor berhenti di dekat Pos Polantas. Seorang pria dan seorang perempuan dengan satu motor, dan satu motor lagi dikendarai oleh seorang pria.  Meski begitu, gambar yang direkam terlihat samar-samar. Namun satu dari dua pria tersebut diketahui sama dengan pria yang terekam di kamera CCTV satunya. \"Pria itu berusia sekitar 20 tahun, yang datang mengendarai sepeda motor,\" jelasnya.

Benarkan pria yang terekam CCTV itu pelakunya\" Dwi Priyatno mengaku masih belum bisa memastikan. Namun dari rekaman yang ada, pria tersebut sempat menaruh barang di dekat pos polisi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: