Toko Emas Diminta Bikin Pertahanan Berlapis

Toko Emas Diminta Bikin Pertahanan Berlapis

JAKARTA -  Perampokan toko emas secara beruntun seminggu terakhir di Sumatera Utara membuat Mabes Polri Meradang. Enggan mengakui kecolongan, namun Mabes Polri meminta para pemilik toko emas menyiapkan pertahanan berlapis untuk melindugi barang dagangannya. Minimal, bisa menghambat gerak penjahat sebelum polisi datang.

       Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie melalui Kabagpensat Kombes Rana SP mengungkapkan, belum banyak toko emas yang dilengkapi pengamanan yang baik. Alhasil, mereka menjadi sasaran empuk para perampok. Polisi tidak mungkin mengawasi toko emas selama 24 jam.

        Kejadian di Sumut sudah menjadi bukti. Dalam seminggu, perampok bersenjata api menyatroni lima toko emas di Kota Medan dan Kabupaten Batubara. Lebih dari 20 kilogram emas berhasil digasak pelaku. Waktu perampokan pun singkat, tidak lebih dari 10 menit. Para perampok juga nekat beraksi saat siang hari.

        Karena itu, pihaknya meminta semua toko emas di Indoneisa menambah sistem keamanan. ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. \"Minimal memasang CCTV sehingga jika ada kejadian, pelaku bisa terekam jelas,\" ujar Rana kemarin. pemasangan CCTV memang tidak bisa mencegah perampokan, namun bisa membantu mendeteksi pelaku.

        Kemudian, setiap pemilik maupun karyawan toko emas wajib hapal atau setidaknya menyimpan nomor-nomor darurat. Terutama, nomor kantor polisi terdekat. \"berikutnya adalah memasang besi pengaman di etalase toko,\" lanjut Rana. Sehingga, jika terjadi perampokan, para pelaku butuh waktu lebih lama dalam mengeksekusi. Saat itu, pemilik atau pegawai toko emas bisa mencari kesempatan untuk menghubungi polisi.

        Saat ini, toko emas memang banyak diincar karena sistem pengamannya tidak seketat bank. Selain itu, emas juga komoditas yang tidak sulit dijual. Yang paling dikhawatirkan polisi, perampokan emas itu bertujuan mencari dana untuk kegiatan terorisme (fa\"i).

        Perampokan toko emas di Sumut terjadi pada Jumat (13/9), Minggu (15/9), dan Selasa (17/9) lalu. dua aksi perampokan terjadi di Medan, dan satu lagi terjadi di Kabupaten Batubara. Sejumlah spekulasi mengenai keterlibatan kelompok teroris mulai mengemuka. Polisi telah membuat sketsa tiga dari sekitar 12 orang pelaku yang diyakini berasal dari kelompok yang sama.

(byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: