Baru 58 Persen Warga Teraliri Listrik
JAMBI - Hingga saat ini, baru 58 persen masyarakat di Provinsi Jambi yang terlayani dan teraliri listrik. Sementara lainnya, sama sekali belum menikmati penerangan yang bersumber dari energi listrik.
Hal ini diakui kepala Bappeda Provinsi Jambi, Fauzi Ansori baru-baru ini. Dikatakannya, pemerintah Provinsi Jambi menargetkan, pada 2015 mendatang, 65 persen masyarakat Jambi sudah menikmati layanan listrik yang dikelola PLN ini.
\"Target kita 65 persen tersambung pada 2015. Sampai sekarang masih 58 sampai 60 persen yang teraliri,\" ungkapnya kepada wartawan di salah satu kesempatan belum lama ini.
Dia menjelaskan, memang kewenangan soal kelistrikan merupakan wilayah dari pihak PLN. Namun pemerintah juga memiliki tanggung jawab terkait hal ini. \"Sebenarnya kalau kelistrikan ini kan kewenangannya jelas dari pemerintah pusat melalui PLN. Namun upaya Pemda untuk meningkatkan elektrifikasi sudah didorong Kabupaten/Kota untuk memberikan upaya pembangunan kelistrikan,\" ujarnya.
Menurutnya, banyak sumber kelistrikan yang akhirnya bisa dinikmati masyarakat. Seperti memanfaatkan debit air dan saebagainya. \"Bisa juga dari mikrohydro yang bisa dilakukan, yakni tenaga air itu atau tenaga surya yang bisa menghasilkan energi listrik,\" katanya.
Bukan itu saja, menurut dia, agar masyarakat bisa menikmati penerangan listrik dari PLN, pemerintah juga punya program yang jelasam \"Kita juga mendorong di Samisake bagi keluarga yang tak mampu menyambung sambungan listrik, itu diperkenankan menggunakan dana samisake untuk menyambung aliran lsitrik,\" ungkapnya.
Ditanya bagaimana tekhnisnya, dia menjelaskan, dana samisake yang bisa digunakan untuk melakukan sambungan baru arus listrik itu menyatu dengan dana bedah rumah. \"Dari dana samisake itu include dengan bedrum, bisa ikut program listrik murah sekarang,\" ujarnya.
Saat ini, katanya, sudah ada beberapa daerah yang melakukan hal tersebut. \"Itu di Tanjab Timur, Tanjab Barat dan Merangin sudah melakukan itu. Itu perorangan dilakukan bukan kelompok, yakni warga sebagai penerima samisake,\" tandasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: