Entah Kapan Terealisasi
Peralatan Latihan dan Tanding SEA Games
SURABAYA- Peluang Indonesia untuk mempertahankan gelar juara umum pada di SEA Games Myanmar 2013 semakin berat. Bagaimana tidak, perhelatan kejuaraan multi cabor antar bangsa-bangsa Asia Tenggara itu tinggal menyisahkan waktu dua bulan, namun sampai saat ini pengadaan peralatan latihan dan bertanding bagi atlet belum juga terealisasi.
\"Kami akui masalah pengadaan alat latihan dan bertanding memang belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Masalahnya, tuan rumah sering melakukan perubahan-perubahan secara drastis dari cabang olahraga yang akan di lombakan,\" keluh Menpora Roy Suryo.
Sang menteri lantas menjelaskan seperti cabang olahraga tenis meja, Indonesia saat ini mempersiapkan tim secara masif di nomor ganda yang selama ini menjadi andalan Indonesia. Tapi, belakangan, tuan rumah malah menghilangkan nomor ganda dan hanya mempertandingkan beregu dan individu.
\"Bukan hanya itu, sebelumnya juga tersiar kalau cabang olahraga badminton sengaja tidak diselenggarakan oleh tuan rumah dalam SEA Games kali ini. Tapi, setelah kami perjuangkan baru badminton bisa dipertandingkan. Nah, perubahan-perubahan seperti ini yang ikut menyulitkan kami mengambil kebijakan,\" ucapnya.
Roy menambahkan, masalahnya bukan hanya sikap tuan rumah yang tidak konsisten dalam penempatan cabor peserta SEA Games. Tapi, ada juga problem lain yang tidak kalah berat. Salah satunya adalah penyesuaian anggaran yang harus dilakukan oleh kementrian keuangan.
\"Jadi, selain harus mengantisipasi semua perubahan yang di lakukan oleh tuan rumah. Ada juga masalah lain, karena kadang-kadang kementrian keuangan sedikit sulit untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada,\" imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, jelang SEA Games Myanmar, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 82 miliar. Dana super besar itu diperuntukan bagi pengadaan fasilitas latihan dan perlengkapan saat bertanding. Rinciannya, untuk peralatan latihan, anggarannya mencapai Rp 33 miliar. Sementara untuk peralatan tanding mencapai Rp 49 miliar.
\"Tapi, kami belum bisa memastikan kapan alat-alat itu bisa dibeli. Tapi, kami melakukan akan segera melakukan penyesuaian kalau sudah ada kepastian dari tuan ruamah terkait cabang olahraga dan jenis alat apa yang menjadi standar kejuaraan,\" tegas lelaki asal Jogjakarta itu.
(dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: