Jatah Air Zamzam untuk Jamaah

Jatah Air Zamzam untuk Jamaah

 

       Ketua Daerah Kerja (Daker) Jeddah Endang Jumali tidak menampik dengan keluhan tersebut. Suasana menunggu lama itu membuat jamaah berpotensi mengalami kelelahan dan kurang tidur. Terutama bagi mereka yang melakukan tawaf wada (tawaf perpisahan) pada tengah malam. Akibatnya, bisa memicu emosi. \"Persoalan ini tak hanya terjadi saat penyelenggaraan haji ini saja, tetapi dari dulu hingga sekarang,\" ujar Endang.

 

       Ketentuan pemberangkatan lebih awal itu adalah atas kebijakan muassasah Arab Saudi. Alasan mereka khawatir terjadi kemacetan jalan yang berpotensi mngganggu proses pengurusan dokumen jamaah di Bandara. Ternyata, kekhawatiran kemacetan itu tidak terbukti. Dampaknya, jamaah menjadi lebih awal sampai di bandara dan harus menunggu lama.

 

       Menurut Endang, standar operasional operasi (SOP) pemberangkatan jamah haji itu adalah 10 jam. Perhitungannya, dua jam peresiapan di Makkah, dua jam perjalanan Makkah-Jeddah, empat jam pemeriksaan dokumen dan dua jam lagi spare waktu (boarding) hingga pesawar tinggal landas. \"Tapi \"SOP itu sering meleset dalam implementasi lapangan. Apalagi jika terjadi delayed, masa tunggu penerbangan jamaah akan makin panjang,\" ungkapnya.

 

       Endang menambahkan, pihaknya telah menambah persediaan karpet merah untuk tempat istirahat jamaah haji selama proses menunggu. Selain itu, ada juga jatah konsumsi. Jika sampai keterlambatan karena pihak maskapai lebih dari 6 jam, maskapai bersangkutan juga harus memberikan jatah makanan kepada para jamaah.

(hud/jpnn) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: