>

Terobosan Pengembangan Padi Ladang Dan Kedele

Terobosan  Pengembangan  Padi Ladang Dan Kedele

BIASANYA petani di Kabupaten Tebo  menanam padi ladang maupun kedele sifatnya hanya sementara di lahan kebun bkaan baru  menjelang tanaman utamanya (karet/sawit)  besar .

Lima tahun terkahir ini luas  tanam padi ladang semakin berkurang  dikarenakan  lahannya sdh tak dapat ditanami lagi karena tanaman utamanya sudah besar. Padahal  kontribusi padi ladang cukup besar dalam mendukug produksi beras kabupaten Tebo.  Melihat kondisi demikian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tebo mengambil inisiatif untiuk memanfaatkan lahan HTI dan Perkebunan bukaan baru untuk ditanami padi ladang  maupun kedele. 

Pada  pelaksanaan HKP  2013 Tingkat Propinsi Jambi pada  bulan Juli  lalu  di desa Sidorukun Rinbo Ulu  telah dilakukan  MoU  antara Bupati Tebo dengan Perusahaan HTI PT. WKS untuk bekerjasama   dalam rangka mendukung  peningkatan  produksi beras  dan kedele di Kabupaten  Tebo.

Kesepakatan tersebut sudah direalisasikan yang hasilnya   sejak bulan September  hingga Oktober tahun ini telah tertanam  padi ladang seluas 1.100 hektar. Penanaman dilakukan oleh  beberapa kelompok tani  yang berada   di desa Lubuk Mandarsah, Muara Kiliis, Mengupeh  dan Sungai keruh. Setiap tahun  ratusan bahkan lebih dari seribu hektar   terdapat lahan terbuka  dilahan HTI   pada lahan lahan lokasi panen acasia/eucaliptusnya.

Menjelang ditanam kembali ataupun  tanaman utamanya berusia  setahun,   dapat dimemanfaatkan  untuk ditanam padi  ladang  maupun kedel. Padi ladang  musim tanamnnya  bulan bulan September dan Oktober, Panennya nanti pada bulan  bulan Januari-Februari tahun depannya,, setelah panen padi  bekas lahan padi ladang kembali ditanami kedele, kedele dengan kandungan richobiumnya  akan dapat menyuburkan tanah, dalam hal ini keberadaan tanaman utama HTI  akan dapat  terawat  baik pula.

Dengan demikian pihak Perusahaan HTI  maupun masyarakat desa setempat   terjadi hungan yang saling menguntungkan, petani tidak  perlu lagi mengeluarkan dana yang besar untuk membuka lahan, mereka tinggal tanam  dan merawat saja, sementara pihak perusahaan  telah memberikan kontribusi dalam mendukung program nasional P2BN dan Jambi Emas 2015 dan terlebih lagi dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat desa  sekitar kawasannya serta merealisasikan program CSR yang menjadi kewajbannya.

Pengembangan Padi ladang juga dilakukan di lahan lahan  kegiatan  reboisasi  hutan rakyat yang dilaksanakan Dinas Kehutanan, juga di lahan lahan kelompok tani penerima bantuankehiatan replanting karet dari DInas Perkebunan. Intinya adalah  lahan yang telah terbuka untum tanaman  perkeunan maupun kehutanan dapat dimanfaatkan untuk menanam padi ladang ataupun kedele menjelang tanaman utamanya besar.

Untuk tahun 2013 ini terdapat  30 kelompok tani   penriman bantuan  Hutan rakyat  dengan total luas lahan 750 hekatr. Lahan tersebut saat ini  sudah mulai ditanami padi ladang. Selain bekerjasama  lintas program dengan Dinas Perkebunan dan Dinas  Kehutanan , Dinas pertanian Kabupaten Tebo juga  dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan perkebunan Sawit di desa Tuo Ilir yaitu PT. Persada Hutan Kahuripan,  dengan jalan memfasilitasi petani desa Tuo Ilir untuk menanam kedele seluas 300  ha dilahan kebun plasma  sawit  yang saat ini  kebun plasmanya belum ditanami sawit teapi  sudah terbuka luas.

“Kami sangat  mengharapkan  pihak perusahaan HTI dan perkebunan swasta lainnya dapat   membantu mendukung pencapaian program peningkatakan produksi padi dan kedele ini  dengan jalan memperbolehkan petani untuk menanam  padi maupun kedele dilahan lahan bukaan baru ataupun yang sudah ditanami selagi masih memungkinkan ditumpangsarikan, bila ini dapat terus berkesinambungan maka  InsyaAllah  ketahanan pangan  masrakat desa khususnya dan Tebo umumnya dari aspek  ketersediaan produksi dapat berkelanjutan “  pungkasnya.

(adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: