Batam Rusuh, Toko-Toko Tutup

Batam Rusuh, Toko-Toko Tutup

Aparat Gabungan dari Polda Jambi Turun

BATAM  - Aksi unjuk rasa Warga Tanjung Uma di BP Batam, Kemarin (23/10) pada awalnya berlangsung damai, sehingga tidak menghambat aktivitas ekonomi masyarakat yang membuka usaha di sekitarnya.

Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama, menjelang tengah hari, massa mulai berkonfrontasi dengan aparat keamanan yang juga didatang dari Polda Jambi yang menyebabkan suasana tidak kondusif lagi sehingga memaksa toko-toko untuk tutup lebih cepat.

Pantauan Batam Pos, sebelum situasi mulai memanas, bank BRI dan Kantor Pos cabang Batam Centre masih menjalankan aktifitas seperti biasanya, sama halnya juga seperti beberapa usaha rumah akan, property, perkantoran dan lainnya yang berada di lingkup jalan Engku Putri.

Bahkan, ditengah demo-demo, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan barang dagangannya secara langsung kepada massa yang sedang berunjuk rasa. Salah seorang pedagang kaki lima, Ujang mengatakan sudah biasa berdagang pada saat demo.

\"Saya yakin demonya akan berlangsung damai dan aman. Lagipula, jika seandainya rusuh, aparat keamanan akan cepat menanganinya,\" papar Ujang.

Tetapi, karena massa belum juga mendapat keputusan dari perundingan antara Gubernur Kepri, BP Batam, Wawako dan tokoh masyarakat perwakilan dari Tanjung Uma, massa yang kebanyakan didominasi oleh kalangan pemuda mulai kehilangan kesabaran dan melempari aparat keamanan dengan lemparan batu dan kayu.

Melihat hal tersebut, aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI tidak tinggal diam, mereka melemparkan gas air mata dan merangsek maju untuk mengejar para pengunjuk rasa yang memulai kerusuhan. Dan melihat hal tersebut, bank BRI dan Kantor Pos yang berada dekat lokasi kejadian tutup lebih awal, berikutnya menyusul toko-toko lainnya di bilangan jalan Engku Putri.

\"Cepat masuk, kita mau tutup,\" kata salah seorang staff toko kepada temannya yang berada di luar toko ketika kerusuhan semakin memanas.

Sempat mobil berpenumpang sipil melintas dari arah hotel Harmoni One, kemudian ditahan oleh pengunjuk rasa yang sedang marah. Tetapi beberapa dari kalangan pengunjuk rasa menahan niat tersebut dan membiarkan mobil tersebut melintas.

Kerusuhan semakin melebar ke arah Simpang Mesjid, dengan massa mulai membakar ban menghalangi akses masuk ke jalan Engku Putri. Dengan ketegangan yang semakin memuncak, berbagai usaha bisnis yang ada di dekat Simpang Mesjid tutup lebih cepat untuk mengantisipasi keadaan yang tidak kondusif tersebut.

(cr2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: