Luwu Rusuh, 10 Orang Tertembak

Luwu Rusuh, 10 Orang Tertembak

WALMAS--Demo pembentukan Kabupaten Luwu Tengah (Luteng) kembali dilancarkan mahasiswa Senin, 11 November 2013. Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa (kemarin, red) lebih besar dari sebelumnya.

Dimana ujuk rasa ke empat kalinya ini melibatkan warga Walmas.

Satu hari penuh trans Sulawesi-Masamba lumpuh total, bahkan informasi terakhir, hingga pukul 22:00 Wita malam tadi kendaraan roda empat dan dua dari jurusan utara-selatan begitupun sebaliknya masih tertahan.

Antrian panjang terlihat jelas dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Batusitanduk-Lalong dan di jembatang miring masih terlihat antrian sampai ke SPBU Padang Lipan, Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua Kota Palopo.

Aksi demo yang dilancarkan kali ini betul luar biasa, mahasiswa dan masyarakat membakar ban di Jembatang Lamasi, tidak puas sampai disitu, mobil Teronton diparkir melintang menutupi badan jalan.

Tak shanya itu, pohon-pohon yang ada di pinggir jalan dirobohkan melintang di jalan, aparat keamanan yang tergabung dari Brimob Baebunta, Polisi dan TNI tak bisa berbuat banyak, mereka hanya tinggal menyaksikan apa yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat.

Tak kuasa menahan diri, Satuan Brimob yang didatangkan dari Baebunta, langsung memberikan perlawanan.

Bentrok antara pendemo dengan Brimob tak bisa lagi terelakkan, akibatnya sekitar 10 orang masyarakat dan mahasiswa terkena peluru yang diduga berasal dari tembakan Brimob.

Aksi saling serang menyerang antara pendemo dengan Bromob, diperkirakan berlangsung selama kurang lebih dua jam, tepatnya di Jembatang Sungai Lamasi, Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

Mahasiswa yang bermodalkan batu dan bom molotov memukul mundur anggota Brimob, suasana kondusif ketika Kapolres Luwu, AKBP Alan Gerrit Abbas, tiba dilokasi demo, akan tetapi belum merubah situasi di wilayah cikal bakal Kabupaten Luwu Tengah (Luteng).

Versi mahasiswa ada 10 orang mahasiswa dan masyarakat yang terkena peluru, sedang versi Kapolres Luwu, 14 anggota Brimob, luka-luka akibat lepmparan batu dan luka robek terkena lemparan bom molotov.

Menurut Jendral Lapangan (Jendlap) aksi unjuk rasa, Sumartono di lokasi demo mengatakan, selain menggunakan gas air mata, aparat Brimob diduga menembak dengan peluru tajam kearah mahasiswa dan masyarakat. Itu menyusul setelah dua anggota Brimob terkena lemparan batu.\"Diantaranya ada siswa SMA, sedang dari mahasiswa yang terkena, masing-masing Anisial Ad, Ir, Gl, Ww, Yt, Ac dan beberapa lagi yang namanya tidak saya ingat,\"ujar Sumartono, petang kemarin.

Kapolres Luwu, AKBP Alan Gerrit Abbas SIk, yang berada di lokasi demo, sempat melakukan negosiasi dengan mahasiswa, hal itu dilakukan untuk meredam agar tidak terjadi benturan antara mahasiswa dengan petugas.

Setelah difasilitasi salah satu warga Walmas, Pak Yola, akhirnya Kapolres dan Jendlap Sumartono berhasil dipertemukan, akan tetapi negosiasi Kapolres yang meminta kepada mahasiswa untuk membuka akses jalan tidak diindahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: