Investasi Asing Perbaiki Bandara
JAKARTA - Draft revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) tinggal diketok. Salah satu sektor yang akan dibuka untuk asing adalah pengelolaan bandar udara (bandara). Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan, masuknya investor asing akan mendorong kompetisi pengelolaan bandara di tanah air.
Dengan begitu, pemain yang saat ini sudah ada, seperti BUMN Angkasa Pura, akan terdorong memperbaiki layanan. \"Kompetisi meningkatkan level of service. Jadi konsumen akan mendapat layanan yang lebih baik,\" ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian kemarin (12/11).
Tommy mencontohkan, ketika sektor hilir migas dibuka dan pemain asing seperti Shell, Total, dan Petronas masuk, Pertamina pun terdorong memperbaiki kualitas layanan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)-nya. \"Hasilnya, sekarang pom bensin Pertamina jadi lebih bagus,\" katanya.
Menurut Tommy, investor asing bisa menjadi pintu bagi BUMN seperti Angkasa Pura untuk belajar dan mendapatkan alih teknologi. Dengan begitu, bisa diterapkan dalam pengelolaan bandara di tanah air. \"Di negara-negara lain, operator bandara biasanya beraliansi dengan beberapa investor,\"ucapnya.
Karena itu, Tommy tidak khawatir jika masuknya asing bakal menurunkan kinerja Angkasa Pura. Sebab, selama ini pun Angkasa Pura sudah menggandeng partner asing dalam pengelolaan beberapa bandara di Indonesia. Misalnya kerja sama dengan pengelola Bandara Incheon (Korea Selatan) dalam pengelolaan Bandara Juanda Surabaya. \"Layanan membaik dan bisa juara Asia Tenggara,\"sebutnya.
Meski demikian, Tommy meminta regulasi yang jelas terkait pengelolaan bandara oleh investor asing. Sebab, bandara merupakan objek vital lalu lintas penumpang dan barang. “Maksud saya, pengawasan juga harus jelas,” katanya.
Seperti diwartakan, pekan lalu rapat revisi DNI yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa sepakat membuka sektor pengelolaan bandara. Dengan demikian, investor asing bisa memiliki 100 persen saham pengelola bandara. Namun, aset bandara masih tetap dimiliki Indonesia.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menambahkan, pengelolaan bandara oleh investor asing tidak akan berdampak negatif pada kepentingan nasional. Sebab, BUMN seperti Angkasa Pura tetap bisa bekerja sama. \"Jadi saya kira tidak masalah. Bahwa asing mau masuk atau tidak, itu terserah (mereka),\"ujarnya.
(owi/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: