Bertekad \"Menyiksa\" Ferrari dan Mercedes
Romain Grosjean, Masa Depan Lotus-Renault yang Pernah Jadi Bahan Olok-Olok
Lotus-Renault tidak meratapi kepergian Kimi Raikkonen ke Ferrari untuk musim 2014. Romain Grosjean, sudah menjelma sebagai masa depan tim yang bermarkas di Enstone, Inggris, itu.
Grosjean asal Prancis. Renault, pabrikan mesin yang menyuplai Lotus juga asal Prancis. Banyak yang bilang, Grosjean bisa aman di Lotus karena koneksi Prancis.
Kalau dirunut ke belakang, hal itu mungkin cukup beralasan. Dia kali pertama membalap di Formula 1 membela tim pabrikan Renault pada 2009. Saat itu dia tampil dalam empat lomba.
Tidak diperpanjang Renault, dia lantas tampil di ajang GP2. Dia juga sempat bekerja sebagai karyawan di salah satu bank.
Pada 2011 Grosjean mendapatkan kesempatan untuk kembali masuk tim F1. Dia menjadi test driver Lotus. Lotus sendiri adalah nama baru untuk Renault yang sebelumnya diperkuat Grosjean pada 2009.
Baru pada 2012, Grosjean menjadi pembalap utama Lotus. Dia berduet dengan juara dunia 2007, Kimi Raikkonen.
Kala itu, pada seri perdana di Australia, dia menunjukkan kecepatannya dengan mampu merebut posisi start ketiga. Karena kecelakaan dengan Pastor Maldonado, dia pun akhirnya gagal finis.
Namun, pada pertengahan musim dia melakukan banyak kesalahan. Pada Grand Prix Hungaria dia menabrak mobil Lewis Hamilton hingga keduanya gagal finis. Fernando Alonso dan Sergio Perez ikut terlibat dalam kecelakaan dan harus out. Grosjean dihukum satu kali larangan tampil dan denda USD 50.000.
Hukuman itu tidak membuat dia kapok. Pada lomba-lomba berikutnya dia kembali terlibat tabrakan. Di Jepang, giliran Mark Webber yang jadi korban Grosjean.
Saking kesalnya, Webber sampai memberikan julukan \"first lap-nutcase\" yang artinya si bodoh pada lap pertama kepada Grosjean.
Musim ini, Grosjean lebih matang. Dia konsisten naik poidum pada empat lomba terakhir. Dalam sesi kualifikasi Grand Prix Amerika Serikat dini hari kemarin WIB (17/11), dia juga tercepat ketiga.
Sejak muncul kabar bahwa Raikkonen akan meninggalkan Lotus, dia menunjukkan performa luar biasa.
Di Circuit of The Americas (COTA) dia yakin akan melanjutkan tren positifnya. Berduet dengan Heikki Kovalainen, pembalap berpengalaman yang akan menggantikan Raikkonen, dia yang bisa mendulang banyak poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: