Oknum TNI Serbu Polisi

Oknum TNI Serbu Polisi

KARAWANG - Berawal adu mulut diduga akibat ketersinggungan, puluhan oknum anggota TNI mendadak masuk ke lingkungan kantor Pemkab Karawang. Dengan membawa sangkur, mereka  menyerang Brimob dan polisi yang sedang berjaga mengamankan aksi unjuk rasa buruh, Selasa (19/11) siang.

Tak urung, insiden itu membuat suasana perkantoran pemkab tegang. Satu orang polisi bersimbah darah setelah kepalanya terkena pukulan. Satu orang lagi, polisi yang sedang berada di kantin pemkab, ditusuk sangkur. Selain itu, massa berseragam TNI itu juga merusak satu mobil patwal polisi yang terparkir di belakang kantor bupati.

Perusakan juga terjadi pada fasilitas pos polisi di pertigaan Mega M-Ramayana. Di tempat ini satu mobil sedan preman yang saat kejadian sedang terparkir di depan pos, kaca sampingnya pecah diduga terkena pukulan benda keras. Sedangkan kaca depannya pecah berlubang, seperti terkena peluru. 

Beberapa unit motor dan satu mobil milik Polres Karawang yang ada di pos tersebut juga dirusak. Bahkan, Kanit Rajawali, Bayu Martiando, terkena pukul pula di pos ini. Satu pos polisi lagi di depan Dunkin Donuts tak terlewat pula dirusak hingga kondisinya berantakan. Terutama yang di pos polisi depan pertigaan Mega M-Ramayana menjadi tontonan masyarakat sekitar.

Kembali suasana di tengah ketegangan yang saat itu berlangsung, kamera handycam milik wartawan Badar TV, Hasan yang sedang mengambil gambar kejadian di sekitar kantor bupati dirampas oknum TNI dan dibanting hingga rusak. Satu lagi, kamera foto salah seorang wartawan harian lokal, Usep Saepulloh, nyaris dirampas. Beruntung, wartawan ini langsung mengambil langkah mundur menjauh dari lokasi.   

Pantauan Radar Karawang (Radar Bekasi Group) di Pos Polisi Mega M, isi pos pengaturan lalu lintas itu porak poranda. Berbagai barang terlihat hancur. Kaca, jendela, 6 unit sepeda motor dinas polantas dan dua unit mobil juga tak luput dari amuk oknum TNI. Pemandangan lainnya, dua unit kendaraan ditemukan di selokan satu unit sepeda motor dinas polantas dan satu unit sepeda motor Mio berwarna biru. Sementara, dua unit kendaraan roda empat yang diparkir di depan pos polisi ini juga dirusak, kaca depan dan samping pecah. Satu unit roda empat bertuliskan polisi lalu lintas dan satu unit Honda Civic warna silver bernomor polisi D 23 US.

Sementara itu, salah seorang anggota polisi korban penyerangan oknum TNI dilarikan ke IGD RSUD Karawang. Ia mengalami luka memar di bibir dan luka di bagian kepala. Korban yang belakangan diketahui bernama Briptu Deni Nuberi itu masih tergolek di ruang IGD dan belum dapat dimintai keterangan.

Atas kejadi ini, Bupati Ade Swara turun dan mengajak unsur terkait melakukan pertemuan di ruang dinasnya. Sementara itu, Kapolres AKBP Tubagus Ade Hidayat enggan memberikan keterangan apapun saat ditanya para awak media. Begitu pun dari pihak TNI, sama-sama bungkam.

Dandim 0604 Letkol Inf A Nugraha langsung melaporkan peristiwa yang terjadi di wilayahnya ke Pangdam III Siliwangi. Dan memerintahkan Danramil untuk ikut mengamankan Mapolsek di wilayah kerjanya masing-masing. Termasuk mengirim satu regu TNI ke Mapolres Karawang guna bersiaga mengamankan mapolres.

Terjadinya aksi penyerangan oknum TNI tersebut, menurut sejumlah saksi di lokasi, berawal saat salah seorang anggota TNI Kostrad Linud 305 mengantar istrinya yang bekerja sebagai staf Fraksi Golkar Amanat Reformasi DPRD Karawang, Retno, kemarin sekitar jam 09.30 WIB. Saat tiba di gedung fraksi, kunci pintu masuk terkunci. Retno langsung meminta kunci ke office boy gedung DPRD, Endun.

Setelah pintu dibuka, datang serombongan Brimob yang baru turun dari truk Brimob Polda Jabar. Mereka merasa tersinggung gara-gara merasa ditatap suami Retno. Sampai adu mulut terjadi hingga sempat diingatkan Endun agar jangan ribut. Setelah itu dilerai oleh komandan regu Brimob. Tapi ada pula beberapa anggota Brimob lainnya tetap merangsek dengan kondisi emosi.

Melihat kondisi menegangkan itu, massa buruh yang lagi-lagi turun menghelat aksi di depan kantor bupati dan sebagiannya di depan gedung DPRD sempat menghentikan orasinya. Gerakan untuk terus mengawal rapat penentuan usulan UMK (upah minimum kabupaten) Karawang 2014 yang sedang dibahas Dewan Pengupahan, akhirnya hanya terlihat duduk-duduk santai di Plaza Pemkab.

Rombongan massa lainnya yang datang saat suasana tegang, berhenti di depan gerbang masuk pemkab hingga akhirnya semua pintu masuk diinstruksikan oleh plt Sekda Teddy Rusfendi Sutisna kepada Satpol PP untuk ditutup sementara guna menjaga kemungkinan serangan susulan.

(vins/vid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: