Tolak Bantuan Asing untuk Pemilu

Tolak Bantuan Asing untuk Pemilu

 JAKARTA -  Semua proses pemilihan umum (pemilu) di Indonesia diharapkan harus bersih dari bantuan asing. Apalagi, bantuan dalam bentuk teknologi informasi sebagaimana yang dilakukan International Foundation for Election System (IFES) yang di belakangnya ada Australia.

 Imbauan tersebut dilontarkan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti dalam Dialog Kenegaraan di lobi gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, kemarin.

 \"Pemilu sebagai alat untuk menentukan pemimpin bangsa oleh rakyatnya sendiri harus bersih dari bantuan asing. Apalagi, bantuan teknologi informasi sebagaimana yang dilakukan IFES dalam Pemilu 2009,\" tegas Ray Rangkuti.

 Sikap tegas tersebut, lanjut dia, harus diambil oleh pemerintah Indonesia. Selain untuk membangun kemandirian bangsa dalam berdemokrasi, itu sekaligus mengantisipasi\"praktik penyadapan yang memang sangat ditentukan oleh kecanggihan teknologi informasi.

 \"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus jauh lebih hebat daripada Soeharto. Kalau Soeharto berani mengusir IGGI dari wilayah Indonesia, SBY harus pula berani menolak bantuan asing dalam pemilu yang ngotot membantu IT (information technology) pemilu,\" ujarnya.

 Dia menyarankan, jika sudah ada di antara bantuan itu yang diterima, segera saja dikembalikan karena keseluruhan biaya pemilu sudah ditanggung oleh APBN.

(fas/JPNN/c4/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: