Puluhan Guru SD Ditipu
Ngadu ke DPRD Kota Jambi
JAMBI-Puluhan guru SD se Kecamatan Kota Baru, kemarin, mengadu ke DPRD Kota Jambi. Mereka mengeluhkan terkait adanya aksi salah satu PNS di UPTD Kota Baru yang meminta para guru meminjam sejumlah uang untuk kepentingan yang tidak jelas.
Salah seorang guru SDN 42 Kotabaru Sukur, mengatakan, dalam menjalanka aksinya tersebut, oknum PNS di UPTD Kota Baru JK mendatangi satu persatu guru termasuk dirinya.Di situ dia dengan nada meminta tolong dipinjamkan uang ke bank untuk keperluan yang tak disebutkan. Dan angsuran nantinya akan ditanggung oleh JK.
Kepada JK dia mengatakan tak bisa membantu karena dirinya sudah memiliki pinjaman di BRI dan SK nya sudah digadaikan disana. Namun JK mengatakan bisa saja meminjam di bank lain yaitu bank swasta.
“Saya sebut kalau bisa pinjam saja,” ucap Sukur.
Dan ternyata dirinya dibawa ke salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR), disitu dirinya hanya diminta tandatangan .“Tak sampai 15 menit uang cair, dan uang tersebut kesemuanya diserahkan kepada dia,’’ jelasnya.
Kepada Sukur, JK berpesan untuk tidak menceritakan kepada siapapun. Ternyata sekitar 3 bulan ke depan JK kembali mendatanginya, dan meminta bantuan untuk dipinjamkan uang lagi di bank swasta lainnya. “Saya ikut saja, hanya dengan modal fhoto copy SK saya pinjam lagi, dan dengan cepat uang cair, dan lagi-lagi uang saya serahkan sama dia,” katanya.
Pada awalnya dia menyebutkan pinjaman lancar dan tak ada kendala, namun belakangan bermasalah pada gajinya yang sempat mau ditahan Dinas Pendidikan.
“Kemarin gaji sempat mau ditahan, karena pinjaman itu tak terbayar,” keluhnya. Namun setelah dilakukan pertemuan akhirnya gaji dibayarkan, hanya saja saat itu pihak Dinas Pendidikan menyebutkan hanya menjamin pembayaran gaji bulan ini, selanjutnya tidak.
Pinjaman para guru menurut Sukur bukan hanya di satu bank, malah sampai 4 bank swasta, antara lain Bank Artha Prima dan Bank Kencana.
“Ada yang pinjaman 40 sampai 50 juta disatu bank,” sebutnya. Sehingga gaji yang mereka terima tak bisa lagi menutupi pinjaman tersebut.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Heni salah seorang guru, bahkan menurut dia gajinya sampai minus. \"Gaji saya tekor sampai 7 juta,\"kata Heni.
Diharapkannya persoalan ini bisa selesai, supaya gajinya bisa diterima normal. Menurut mereka saat ini, JK yang merupakan bendahara UPTD sudah tak bisa ditemui lagi. \"Setiap malam kami kerumah dia di Mutiara Hijau tapi tak pernah ketemu\" sebut Sukur.
Ucapan yang sama juga disampaikan Abu, juga salah seorang guru, dia mengatakan ada sekitar 27 guru yang menjadi korban. “Bukan hanya guru, ada juga pelayan sekolah, dan pegawai di UPTD itu sendiri,” kata Abu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: