>

Bangun Kebersamaan Tim

Bangun Kebersamaan Tim

JAKARTA-Timnas U-23 untuk boleh mendapatkan jeda waktu untuk refreshing sekaligus mengasah team building di pulau pelangi, kepulaun Seribu, Jakarta, mulai kemarin (25/11). Namun, tugas pembenahan pasca dari sana, sudah menunggu skuad Garuda Muda, julukan Timnas U-23.

       Pelatih Rahmad Darmawan menjelaskan bahwa dengan pencoretan enam pemain,  dipastikan bakal memengaruhi psikis pemain. Pasalnya, mereka sudah lama bersama, dan akhirnya harus kehilangan rekannya, karena kuota pemain di SEA Games nanti hanya 20 nama.       ‘‘Kami akan membangun kebersamaan tim setelah pencoretan. Juga, kami siapkan tim motivator yang akan membantu mengangkat mental, psikis dan pikiran pemain,’‘ katanya saat di temui di hotel Timnas, kemarin (25/11).

       Pencoretan sendiri dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Selain kualitas, Rahmad juga melihat pemain berdasarkan kebutuhan tim. Karena itu, pemain yang bisa bermain di beberapa posisi, lebih dipertahankan olehnya meskipun secara pengalaman belum maksimal.

       ‘‘Saya pilih berdasarkan utility, kebutuhan tim ini nanti. Karena persaingan di setiap lini memang ketat,’‘ ucapnya.

       Alhasil, Oktovianus Maniani yang berpengalaman pada SEA Games 2011 silam, harus tergusur karena menurut Rahmad kalah bersaing. Selain dia, ada  Shahar Ginanjar, Fandry Imbiry, Sunarto, Syakir Sulaiman, dan Aldaier Makatindu.

       Di posisi Okto, dia memiliki Bayu Gatra, Andik Vermansah, dan pemain serba bisa seperti Dedi Kusnandar dan Ramdhani Lestaluhu.

       Selain itu, dalam SEA Games kali ini, Rahmad menyebut persaingan di lini tengah sangat ketat, dengan minim persaingan di belakang dan depan. Karena itu, pemain yang juga menjadi salah satu andalan Timnas di AFF 2010 silam, lebih diarahkan untuk kuota di lini belakang.

       Sementara itu, Okto saat dikonfirmasi  mengaku legowo dan menghormati sepenuhnya pilihan dari pelatih 46 tahun tersebut. Bahkan, secara fair dia mengakui bahwa performanya memang sedang menurun.

       ‘‘Saya belum pulih dari cedera engkel kaki (kiri) saya. Mungkin ini rencana tuhan agar saya bisa konsentrasi menyembuhkan cedera dulu,’‘ ujar pemain 22 tahun tersebut.

Di sisi lain, untuk lini pertahanan Rahmad menyebut ada tiga pekerjaan rumah yang harus dibenahi olehnya sampai berangkat ke SEA Games Myanmar 2013, pada 6 Desember mendatang.  Itu berdasarkan hasil evaluasi bersama tim High Performance Unit (HPU) BTN.

       Yakni, mematangkan antisipasi situasi set piece lawan, baik itu dalam tendangan bebas maupun tendangan dari penjuru. Sebab, berdasar data beberapa kali uji coba yang telah dijalani, Timnas banyak lengah dalam antisipasi ini.

       Kemudian, dalam situasi one on one dengan pemain lawan saat bertahan. Anak didiknya kerap kalah berduel sehingga lawan lepas dari penjagaan dan bisa melakukan tekanan ke dalam kotak penalti dengan mudah.

       ‘‘Yang terakhir dalam antisipasi serangan balik lawan. Keseimbangan agar pemain tengah cepat turun, sehingga tidak ada gap antara tengah dan belakang setelah melakukan penyerangan,’‘ terang pelatih berpangkat Mayor tersebut.

       Saat disinggung mengenai komposisi pemainnya, Rahmad mengakui jika di lini belakang menjadi cukup rawan secra kualitas pemain. Untuk itu, dia memilih tak mengubah komposisi utama pemainnya di lini pertahanan, tidak seperti di lini tengah dan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: