>

Diduga, Bendrum Tak Tepat Sasaran

Diduga, Bendrum Tak Tepat Sasaran

KUALATUNGKAL – Program Bedah Rumah (Bedrum) yang dicanangkan oleh Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) dari program Samisake diduga tak tepat sasaran dalam penyalurannya di Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjab Barat.

Warga menilai, program ini tidak tepat sasaran. Bahkan mereka mempertanyakan database yang di buat pada tahun 2011 silam. Disinyalir salah satu warga yang mendapatkan bantuan bedah rumah  tidak selayaknya mendapatkan bantuan, karena merupakan warga mampu.

Keluhan ini  diungkapkan warga Kelurahan Pelabuhan Dagang. Warga mengatakan, salah satu penerima bantuan itu bekerja di perusahan PT. Timakindrum, salah satu perusahaan terbesar di Tungkal Ulu. Bahkan, gajinya sangat besar dan memiliki beberapa rumah pribadi.

“Sedangkan warga yang keseharianya sebagai petani yang hanya menghasilkan puluhan ribu sehari, yang memiliki rumah seadanya. Malah tidak dapat bantuan,” keluh salah satu warga.

Sementara itu, menanggapi hal ini, Camat Tungkal Ulu, Muhamad Salim membantah adanya dugaan tak tepat sasaran tersebut. Menurutnya, program samisake yang berjalan sudah melalui prosedur yang benar.

Pasalnya, sudah SK Bupati Tanjab Barat, berdasarkan  database tahun 2011 lalu. Disebutkannya, program samisake saat ini  sudah berjalan pada tahap ke dua. “Ini kan sudah sesuai, menurut saya semua sudah berjalan seperti yg diatur dan sudah jelas datanya, seperti database 2011,” ungkapnya.

Sampai saat ini, pihaknya mengaku tidak mendapatkan laporan atas adanya penyalahgunaan dalam melaksanakan program samisake. “Jadi sampai sekarang saya belum mendapat laporan warga mengenai masalah ini. Jika ada laporan kita akan klarifikasi,” sebutnya saat dikonfirmasi via ponsel, kemarin.

Selain itu, ia menjelaskan, program samisake untuk kecamatan Tungkal Ulu, bantuan bedah rumah  sebanyak 205 rumah, bantuan Beasiswa 132 kemudian sertifikat direncanakan 10 surat.

Pada  tahap ke dua tersebut,  untuk bedah rumah yang sudah terealisasi sudah 33 rumah. “Sertifikat sendiri masih dalam proses, karena agak susah, saat ini kami usulkan lagi 10 sertifikat,” pungkasnya.

(sun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: