Drawing yang Tidak Adil
Ambil contoh, ketidakadilan yang bisa terjadi jika ada negara Eropa yang menempati posisi E4. Pertandingan negara E4 akan dimulai di Porto Alegre (rata-rata temperatur adalah 20 derajat celcius). Setelah itu, E4 akan terbang sejauh 547 km ke Curitiba dengan suhu rata-rata 18,8 derajat celcius.
Masalah akan muncul dalam laga terakhir ketika E4 terbang melelahkan ke Manaus, tengah Amazon sejauh 2.735 km. Apalagi suhunya rata-rata adalah 32 derajat celcius dengan kelembapan mencapai 83 persen. Tim Eropa ini pasti akan tersiksa dengan kondisi ini.
Bahkan, Brasil sendiri tidak akan mendapatkan keuntungan jadwal. Jika ingin menjuarai Grup A dan masuk final, Brasil harus terbang 8.800 km dalam 27 hari. Bandingkan dengan Spanyol yang cuma terbang 4.800 km ketika menjadi kampiun di Afrika Selatan 2010. \"Namun dari semua negara, Brasil adalah yang paling beruntung,\" tandas Vickery.
Ada juga masalah lain. Saat Brasil menghadapi tim A2 pada 12 Juni, empat negara di Grup H baru akan kickoff pada 17 Juni. Artinya, jika ada tim Grup H yang menembus final, katakanlah melawan Brasil, tim ini akan bermain enam laga dalam lima hari lebih pendek ketimbang Brasil.
Jadi, Piala Dunia tidak hanya masalah taktik pelatih dan kehebatan pemain. Tetapi juga bagaimana sport science mengambil peranan untuk berhitung soal kondisi fisik, suhu, dan venue pertandingan.
(nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: