Warga Demo Dinas PU
Akibat Proyek Turap Dikerjakan Asal-Asalan
MUARATEBO - Pengerjaan turap di Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu menuai protes dari warga, pasalnya warga menilai proyek turap senilai Rp 5,4 milyar dikerjakan asal-asalan oleh pihak kontraktor. Dampaknya warga langsung mendatangi Dinas Pekerjaan Umum (PU)Tebo untuk meminta pertanggung jawaban agar PT. Yunaco Era Mandiri selaku pengerja bertanggungjawab.
Dalam aksinya, masa yang mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tebo meminta agar segera bertanggung jawab atas proyek yang dikerjakan asal-asalan tersebut. Masa menyebutkan turap yang baru dibangun sudah ambruk, sehingga mengindikasikan bahwa dinas PU tidak tegas dan terkesan lepas tangan. Padahal, jelas-jelas dana tersebut merupakan dana APBD yang harus dipertangungjawabkan .
Saat ini pekerjaan proyek tersebut mulai dikerjakan lagi, sementara tanggal 17 Desember nanti kontrak kerja sudah berakhir, artinya pekerjaan harus dihentikan. Sementara, kondisinya pekerjaan baru selesai sekitar 40 persen. Oleh karena itu Kepala Dinas PU Tebo semestinya turun kelokasi untuk melihat hasil pekerjaan turap tersebut. “Kami meminta pekerjaan itu dicek, jangan hanya sekedar melaksanakan tugas, tanpa ada pengawasan,” ungkap salah seorang pendemo dalam aksi mereka.
Sementara itu kepala Dinas PU kabupaten Tebo, Arif Makruf Dahlan menerima kedatangan warga tersebut dan mengajak warga untuk berdialog. Pihaknya berterima kasih kepada warga yang telah ikut memantau kegiatan di Dinas PU Kabupaten Tebo. Jika ada pinyimpangan yang dilakukan pihaknya maupun rekanan, silahkan laporkan kepihak berwenang. “Apa yang saudara sampaikan kami sudah memahaminya. Kita tidak bisa menilai sesuatu jika pekerjaan itu belum selesai. Masalah hasil pekerjaan, kita juga sudah memberi surat teguran kepada rekanan,” tegasnya.
Terkait pengerjaan proyek Turap tersebut, Arif mengaku bahwa pihak rekanan baru dibayarkan sebesar 20 persen atau hanya sebatas uang muka saja. Itupun karena pihak rekanan memberi jaminan atas uang muka tersebut. “Jadi, menurut saya lebih efektif jika pekerjaan tersebut ditunggu sampai selesai,” imbuhnya.
Sebelumnya proyek tersebut sudah selesai dikerjakan oleh pihak rekanan, namun sayangnya baru selesai dikerjakan proyek tersebut sudah ambruk. Akibatnya warga sekitar pesisiran Sungai Batang Hari terancam keselamatannya karna turap tersebut amblas.
(azk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: