Agus Marto Salahkan Dirjen Anggaran
Namun, dia mengaku tidak pernah kebenaran itu karena informasi yang didapatnya hanya dari cerita. Meski demikian, dia membenarkan kalau penyidik pernah menanyakan hal itu padanya. Bu Pur juga tidak mencabut keterangan yang menyebut Choel memanfaatkan Deddy sebagai \"sapi perah\".
Dalam sidang tersebut, Bu Pur juga mengungkap asal usul Widodo Wisnu Sayoko. Sosok yang disebut-sebut membantu pengurusan kontrak proyek Hambalang menjadi tahun jamak sebesar Rp 2,5 triliun.Widodo sendiri saat menjadi saksi mengatakan pernah mengikuti rapat bersama Kemenpora di Kemenkeu.
Saat ditanya Ketua Majelis Hakim Amin Ismanto, dia menjawab yakin kalau Widodo masih keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. \"Sepupunya Bapak, Pak SBY,\" jawabnya.
Nah, hubungan antara Bu Pur dan Widodo bisa dikatakan cukup dekat. Pernah suatu waktu, Widodo meminta Bu Pur untuk mengamankan Kemenpora dari suatu demo. Di persidangan, Bu Pur tidak membantah kalau dia menggunakan pengaruhnya saat meminta Kapolda Metro Jaya Sutarman (saat itu) untuk memberi keamanan.
Dia bisa melakukan itu karena Sutarman yang kini menjabat sebagai Kapolri adalah junior suaminya. Bu Pur mengaku tidak tahu darimana demo itu berasal. Dia hanya mengaku dengar dari omongan Deddy Kusdinar. Melalui permintaan pengamanan itulah yang membuat Bu Pur kenal dengan Deddy.
Hubungan Bu Pur dengan Kemenpora semakin dekat. Dia mengenal beberapa orang lain seperti Sekretaris Pribadi mantan Menpora Andi Mallarangeng, yakni Iim Rohima. Dari Iim, Bu Pur kerap mengetahui berbagai proyek. Namun, dia mengaku bukan proyek Hambalang yang pernah didapatnya.
\"Saya hanya bantu teman. Menanyakan, apakah ada proyek mebel di Kemenpora,\" terangnya. Kemampuannya untuk dekat di Kemenpora disebutnya bukan karena apa-apa. Bahkan, dia membantah dekat dengan keluarga Cikeas. Bu Pur menegaskan kalau dia hanya seorang ibu rumah tangga.
Kesaksian menarik lainnya adalah, dia tiba-tiba mengaku tidak kenal dengan mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Itu berbeda dengan apa yang disampaikannya saat diperiksa penyidik KPK. Bu Pur memilih mencabut keterangan itu karena mengaku saat diperiksa ditekan oleh penyidik. Muaranya, mengaku kenal Anas.
\"Saya tidak pernah kenal dengan Anas Urbaningrum. Tapi, saat diperiksa di situ (KPK) saya dipaksa kenal Anas,\" katanya. Dia juga heran kenapa di BAP muncul keterangan kalau dia pernah mengajukan permohonan izin untuk menangani proyek pengadaan alat olahraga di Hambalang.
Jubir KPK Johan Budi S.P mengaku heran dengan keterangan Bu Pur di sidang. Menurutnya, pernyataan itu aneh karena sebelum pemeriksaan penyidik selalu menyerahkan berkas ke terperiksa. Dari situ biasnaya saksi bisa membaca dengan jelas keterangan yang diberikan.
Kalau ada yang tidak benar, saksi juga diperbolehkan membetulkan. Malah, kalau ada keterangan tambahan, bisa disampaikan ke penyidik. \"Tidak benar penyidik menekan dan memaksa seseorang untuk membuat keterangan,\" katanya.
(dim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: