70 % Honorer K2 Dipastikan Gagal
SK Bodong Beredar di Merangin
JAMBI - Pegawai honorer K2 yang telah mengikuti tes penerimaan CPNS beberapa waktu lalu siap-siap gigit jari. Pasalnya, hanya 30 persen dari sebanyak kurang lebih 6000 orang honorer K2 yang mengikuti tes yang akan diterima sebagai CPNS.
Kepastian ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi, Ambok Tuo, kemarin (17/12). \"Untuk K2 semua kabupaten Kota itu jumlahnya hampir 6000 orang pegawai honorer K2 yang ikut tes. Berapa yang diterima kita belum tahu, namun informasinya hanya 30 persen saja yang diterima dari jumlah masing-masing daerah,\" ungkapnya.
Ditanya bagaimana nasib 70 persen honorer K2 lainnya yang tak lulus, dia mengaku belum mengetahuinya. \"Nasib yang tak lulus belum ada kebijakan. Namun informasinya mereka nanti yang tak lulus jadi CPNS dia tetap menjadi honorer daerah dan dikembalikan kepada daerah. Jadi terserah daerah masing-masing sesuai kemampuan APBD daerah menanggung mereka soal gaji,\" katanya.
Adakah kemungkinan mereka diangkat menjadi CPNS, Ambok tak berani memastikan. \"Belum bisa dipastikan. Namun PNS kan ada yang pensiun, meninggal atau melakukan pelanggaran tentunya itu akan diganti, bagaimana prosesnya kita tunggu arahan pemerintah. Kita berharap yang diangkat ya prioritaskan pegawai honor, pertama umur mereka dan kedua mereka sudah punya pengalaman, tinggal menilai kompetensi dan keahlian masing-masing,\" imbuhnya.
Lalu, apakah bisa honorer K2 dipecat karena APBD kabupaten/Kota tak mampu menanggung gaji mereka? Ditanya soal ini, Ambok berharap Pemda bijaksana. \"Tergantung pemda. Saya rasa pemda tak akan merugikan mereka,\" tukasnya.
Sementara itu, dia mengatakan, pengumuman hasil Tes CPNS akan diumumkan serentak. \"Sesuai jadwal seharusnya memang bulan Desember pertengahan harusnya sudah diumumkan yakni tanggal 17 Desember menurut jadwalnya, namun diundur,\" katanya.
\"Kami sudah menerima surat undangan dari kementrian PAN tanggal 19 Desember hari kamis di kementrian PAN di ruang sriwijaya berkaitan dengan pemberitahuan hasil tes kompetensi dasar penerimaan CPNS umum dan honorer K2. Menurut surat itu, hasilnya akan diserahkan bupati Kabupaten Kota selaku pejabat pembina kepegawaian dan diminta diumumkan serentak 24 Desember 2013,\" ungkapnya.
Berapa kuota yang diterima, Ambok mengaku tak tahu. \"Yang diterima, sesuai formasi yang diatur kementrian PAN itu akan dialokasikan, berapa jumlah yang diterima belum tahu. Biasanya diumumkan melalui papan pengumuman, elektronik, media cetak dan sebagainya,\" ujarnya.
Disebutkannya, jumlah pendaftar CPNS umum mencapai puluhan ribu orang. \"Yang mendaftar tes CPNS umum itu Sarolangun, Sungaipenuh dan Tebo. Sungaipenuh yang melamar pada awalnya 17. 000 orang, Tebo dan Sarolangun masing-masing 4000 sampai 5000 orang. Berapa yang diterima masing-masing kabupaten itu ada formasinya dan itu yang belum saya tahu betul,\" pungkasnya.
Solahuddin Keluarkan SK Honorer Bodong
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin, Solahuddin, telah menerbitkan surat keputasan (SK) honorer di Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin. Dalam SK yang ditanda tangani dirinya, tertulis diangkat sebagai tenaga paramedis kontrak tambahan di lingkup dinas kesehatan kabupaten Merangin. Menariknya, SK pengankatan para medis ini, ternyata bodong alias tidak sah.
Dari data yang didapat harian ini, dari 20 nama honorer paramedis yang dkontrak, ternyata salah satu diantaranya adalah tamatann Sekolah Menengah Atas (SMA), atas nama Sampurna. Bahkan dalam SK tersebut, gaji yang diterima oleh tamatan SMA dengan yang diterima oleh D III sama besarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin, Solahudin, saat dikonfirmasi mengakui foto copy SK miliki Dinas Kesehatan beredar di masyarakat. Dalam SK tersebut, memang yang menandatangani adalah dirinya sendiri.
\"Memang saya tanda tangan, tapi SK itu salah,\" ujar Solahudin.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, walaupun SK tersebut salah, namun mereka tetap akan di honorkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin. Untuk SK, yang salah tersebut nanti akan diperbaiki.
\"Nanti SK baru akan dikeluarkan. Untuk SK yang dikeluarkan nanti, bukan untuk tenaga paramedis, tapi untuk dihonorerkan dilingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin,\" tambah Solahudin.
Terkait dengan adanya honore yang diangkat dari SMA. Solahudin, menyebutkanya, memang ada dan tamatan SMA tersebut juga dibutuhkan. Jadi honorer tamatan SMA, akan dijadikan cleaning servis di Puskemas.\"Tidak mungkinkan, perawat menjadi cleaning servis,\" jelas Solahudin.
(wsn/bjg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: