Pelajaran dari Semut, Laba-labar dan Lebah

Pelajaran dari Semut, Laba-labar dan Lebah

Oleh :  Sjofjan Hasan,SH.,MH.

          Ada banyak firman Allah dalam Al Quran mengajak dan menuntut kita memperhatikan dan mengenal Alam dan sekitarnya. Karena dengan memperhatikan alam sekitar kita, banyak pelajaran yang dapat di petik dan pada akhirnya kita akan merasakan tanda dan bukti wujud serta keesaan Allah swt.

 QS. Fathir ayat 28 “Yang takut (lagi kagum) kepada Allah dari hamba hambaNya hanyalah para ulama”  Ulama yang dimaksud disini, adalah yang memperhatikan dan memahami kitab Tuhan Yang terhampar di alam raya. Mereka mengenalNya melalui  hasil ciptaannya, menjangkauNya melalui dampak kuasa Nya, serta merasakan hakikat kebesaran Nya dengan melihat kebijakannya. (Quraish Shihab).

           Penulis mengajak kita semua untuk mengamati diantara sekian machluk kecil  ciptaan Allah yang ada di sekitar kehidupan kita. Yaitu  Semut, Laba Laba, dan Lebah. Tiga binatang kecil ini menjadi nama tiga surat dalam Al Quran, yaitu Al Naml (semut), Al Ankabut (laba-laba) dan An Nahl (lebah). Dari para ahli yang menyelidiki keberadaan binatang kecil ini ada beberapa catatan perilakunya yang dapat kita ketahui.

          Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh manusia, karena hidup bersama sama dengan manusia, seperti semut hitam, semut besar, semu merah, semut api, dan semut rangrang. Meskipun ukuran tubuhnya yang relative kecil, semut termasuk hewan yang terkuat di dunia Semut jantan mampu menopang beban dengan berat limapuluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali berat badannya sendiri.  Semut juga di kenal dengan serangga social,dengan koloni dan sarang sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Anggota  per koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dengan kekuatannya seperti tersebut diatas semut menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti henti hentinya, bahkan upaya menghimpun makanan tersebut bisa untuk ber tahun tahun, sementara usianya tidak lebih dari satu tahun. Dengan kemampuannya memikul beban lebih besar dari badannya dan menghimpun makanan melebihi umurnya sendiri, inilah kesan kelobaan nya semut.

          Berbicara laba laba, laba laba adalah merupakan hewan pemangsa, bahkan kadang kadang Kanibal. Laba laba menbuat jaring dari helaan serat protein yang tipis dan cukup kuat guna menjaring serangga lainnya untuk di mangsanya. Serangga yang terjaring di jaringan sarangnya itu , melalui dua taring di kepalanya menginjeksikan racun untuk membunuh mangsanya itu. Bahkan laba laba jantan setelah selesai berhubungan seks di sergap dan di musnahkan oleh laba laba betina.,Hal ini dilakukan oleh sang betina dengan cara membunuh dan menyergap sang jantan, karena tubuh sang betina lebih besar dan lebih ganas dari sang jantan. Dalam kondisi tertentu lebah betina pun membunuh anak anak nya tanpa merasa sayang sedikit pun.  Untuk membangun sarangnya, laba laba, merupakan yang paling lemah secara keseluruhan, dari sisi materi dan immateri. Rumah yang paling lemah adalah rumahnya laba laba, tidak bisa menahan diri dari hawa panas dan dingin. Sampai Allah memperingatkan dalam QS. Ankabuut, ayat 41 “Perumpamaan orang yang mengambil pelindung pelindung selain Allah adalah seperti laba laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba laba kalau mereka mengetahuhi”

Selanjutnya kita bicara tentang lebah, disebut An Nahl dalam bahasa Al Quran, adalah machluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatn untuk manusia. Ada persamaan antara madu yang di hasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Lebah memakan makanan yang berasal dari bermacam macam sari bunga, dan lebah menghasilkan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Telah banyak di lakukan penelitian oleh para ahli tingkat dunia, bahwa serbuk sari yang kemudian di produksi jadi madu oleh lebah, banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan manusia. Dalam Ensiklopedia Mukjizat Alquran,disebutkan sari bunga dan menghasilkan madu dapat mengobati bermacam macam penyakit, antara lain, mengobati penyakit tua, radang alergi hidung dan penyakit akibat sinar,untuk stamina, dan bermacam  penyakit kulit dan lain lainnya. Dibandingkan dengan Al Quran. Al Quran mengandung inti sari dari kitab kitab yang telah di turunkan kepada nabi nabi zaman dahulu, ditambah dengan ajaran ajaran yang di perlukan oleh semua bangsa  sepanjang zaman untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.

          Itu sebahagian kecil ayat ayat Allah yang terhampar di muka bumi ini, yang harus kita perhatikan dan kita hayati makna yang terkandung di dalamnya. Dari tiga machluk kecil dari triliunan ciptaan Allah lainnya, dapat kita ambil makna yang terkandung perilaku semut, laba laba, dan lebah. Tentunya yang yang baik harus kita contoh, yang tidak baik harus kita hindari sejauh jauhnya. Dari semut cara berorganisasi nya dapat kita contoh, tapi dari segi ke lobaannya/ketamakan untuk mengumpulkan makanan yang tidak pantas kita contoh. Apalagi dari Laba laba, machluk pemangsa bahkan terhadap sesamanya, dan bikin rumah/sarang yang sangat rapuh, sampai di jadikan perumpamaan oleh Allah, orang orang yang mencari pelindung pelindung selain dari Allah, seperti laba laba membikin sarang atau rumahnya yang sangat lemah untuk di jadikan tempat berlindung.

         Bagaimana dengan “LEBAH”. Lebah mengumpulkan serbuk sari dari bermacam macam bunga, kemudian dimakannya, selanjutnya di produksi menjadi “madu” yang sangat bermanfaat untuk manusia. Bahasa sederhananya memakan makanan yang baik baik dan halal, dan menghasil yang baik baik pula.Perilaku lebah ini pantas bahkan seharusnya kita jadikan pula pedoman dalam kehidupan kita.  Allahu Alam.

(* Penulis: Ketua STIE Muhammadiyah Jambi, anggota PELANTA NIA. 20130725)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: