Dendam Terbalas
4 Malaysia v 5 Indonesia
NAYPYITAW – Seperti De Ja Vu, pertarungan Indonesia U-23 vs Malaysia di arena SEA Games. Dua tahun lalu di final, Indonesia kalah menyakitkan dalam drama adu penalti di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta. Kini saat semifinal SEA Games 27 di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Kamis (19/12), giliran Indonesia menang lewat tendangan penalti. Skor akhir 5-4 untuk Indonesia U-23.
Empat penendang Indonesia berhasil mencetak gol, yakni Alfin Tuasalamony, Diego Michiels, Yandi Sofyan Munawar berhasil dan Ferinando Pahabol. Hanya Manahati Lestusen yang gagal.
Sementara Malaysia hanya tiga berhail, yakni Nazmi Faiz berhasil, Fadli Zas berhasil, dan Moch Rozaimi. Sedangkan Tamil Arasu dan Syahrul Saad gagal.
Indonesia berhasil mendominasi di babak pertama yang berbuah gol Bayu Gatra di menit 30. Namun Malaysia berhasil mengimbangi permainan Indonesia di babak kedua dan menyarangkan gol balasan di menit 84 melalui Thamil Arasu.
Setelah tertinggal 0-1 di babak pertama, Malaysia lebih berani keluar melakukan penyerangan di babak pertama. Anak asuhan Ong Kim Swee melancarkan serangan balik lebih cepat ke pertahanan Indonesia.
Malaysia benar-benar menyamakan kedudukan di menit 84. Melalui tendangan pojok, Thamil Arasu berhasil menyarangkan gol ke gawang Kurnia Meiga. Kedudukan 1-1 menjadi skor akhir waktu normal. Saat pertarungan dilanjutkan ke babak pertambahan waktu, kedua kesebelasan gagal mencetak gol, pertandingan dilanjutkan adu penalti yang dimenangkan Indonesia.
Pelatih Rahmat Darmawan mungkin sudah menduga bahwa pertandingan tadi malam melawan Malaysia pada semifinal SEA Games 2013 di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, bakal berakhir lewat adu penalti. Makanya, dia sudah menyiapkan anak asuhnya sejak sehari sebelum pertandingan untuk adu penalti.
Dan memang benar, adu penaltilah yang menjadi penentu kemenangan Indonesia tersebut. Jika dua tahun lalu Indonesia menjadi pecundang, maka kali ini gantian Malaysialah yang menjadi pecundang. Seakan sejarah berulang, Indonesia kali ini yang memenangi adu penalti dengan skor 4-3 (1-1 waktu normal).
Kejaidan yang sama seperti ketika final SEA Games 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Bedanya, hanya skor akhir yang berkebalikan untuk kekalahan tim Harimau Malaya, julukan Malaysia. Dari lima penendang Indonesia, hanya Manahati Lestusen yang gagal menjalankan tugasnya.
Seharusnya, Indonesia bisa menghindari adu tendangan penalti jika mampu menjaga keunggulan satu gol atas Malaysia pada pertandingan normal 2 x 45 menit. Indonesia sempat leading satu gol melalui tendangan winger Bayu Gatra Sanggiawan pada menit ke-31. Setelah itu, tercatat lebih dari dua kali peluang harusnya bisa dimanfaatkan menjadi gol.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak bisa dipertahankan ketika Thamil Arasu Ambumamee menyeimbangkan keadaan di menit ke-84. Untungnya, dengan permainan yang sedikit menurun jika dibandingkan babak pertama, Kurnia Meiga Hermansyah dkk masih mampu menahan laju serangan Malaysia di babak perpanjangan waktu.
Kini, Indonesia tinggal menantikan siapa yang akan menjadi lawan mereka di laga pemungkas, besok (21/12). Hingga berita ini ditulis, pertandingan antara Thailand menghadapi Singapura masih berjalan. Kedua tim ini sama-sama menyimpan kekuatan besar untuk menjeggal ambisi Indonesia menjuarai SEA Games kali ini.
Keberhasilan Indonesia mengakhiri adu tendangan penalti ini sama dengan memutus traumanya di beberapa ajang terakhir. Dua bulan lalu, masih segar di ingatan penggawa timnas U-23 kala mereka dihempaskan Maroko pada Islamic Solidarity Games (ISG) di PAlembang, dengan adu tendangan penalti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: