Makam Heru Dibongkar

Makam Heru Dibongkar

JAMBI - Makam Rianto Heru Purnomo warga Jl. Gunung Kidul Rt 12 Kelurahan Talang Banjar Kecamatan Jambi Timur kemarin (19/12) dibongkar oleh pihak keluarga Rianto dengan disaksikan oleh pihak kepolisian dari Polda Sumatera Barat dan Polda Jambi.


Makam Heru, terpaksa dibongkar karena pihak keluarga Heru curiga terhadap latar belakang kematian Heru yang ditemukan tewas dikamarnya Jl. Prof. DR Hamka Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumbar, di kontrakan Milik Hasanudin Mertua Bupati Pasaman yang merupakan sepupu korban sendiri pada Jumat (22/11) lalu banyak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh Heru.

Pembongkaran makam Heru bertujuan untuk melakukan outopsi terhadap jenazah korban, untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Outopsi itu sendiri dilakukan oleh Bid Dokkes Polda Sumbar dan Bid Dokkes Polda Jambi.

Gamal Ridarto adik kandung Allmarhum (48), menjelaskan, bahwa pembongkaran makam kakaknya Heru memang diminta oleh pihak keluarga. Sebelumnya pihak keluarga memang sudah melaporkan Kematian Heru yang dinilai tak wajar di Kabupaten Pasaman Porvinsi Sumatera Barat ke Polres Kabupaten Pasaman. Dikatakan Gamal, Heru memang bekerja di Kabupaten Pasaman sebagai Karyawan Swasta.

\"Sewaktu jenazah diantarkan ke Kota Jambi, dikabarkan meninggal karena sakit. Pas kami mau mandikan sekeluarga, kami menemukan banyak kejanggalan pada tubuh kakak saya. Banyak terdapat luka lebam sebanyak delapan titik ditubuhnya. Serta ada tusukan di bawah ketiak sebelah kanan, waktu itu masih mengeluarkan darah segar,\" kata Gamal.

Sementara itu, kakak korban Edi Suharto mengatakan bahwa keluarganya mencurigai Mertua Bupati Pasaman yang bernama Hassanudin yang melakukan pembunuhan tersebut. \"Tanggal 18 November korban telpon saya, katanya dia mau berkelahi sama Udin (Mertua Bupati.Red), karena dia dihina oleh Udin, saya bilang kepadanya jangan berkelahi, selesaikan lah secara kekeluargaan, tiba-tiba tanggal 22 dapat kabar dia sudah meninggal,\" katanya.

Kasat Reskrim Polres Pasaman AKP Yani, didampingi Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Sunhot P Silalahi, menjelaakan, bahwa pembongkaran makam allmarhum Rianto Heru purnomo (52) memang untuk keperluan penyidikan. \"Dari laporan dan foto-foto bukti dari keluarga memang menunjukkan kejanggalan. Untuk pembuktian pasti, kita memang perlu lakukan otopsi dari jenazah tersebut, untuk mengungkap kematian korban. Kalau masalah pelaku, kita belum bisa pastikan, karena kita akan terus meyelidiki kasus ini,\" pungkas Yani.

Ditambahkan Yani, dari hasil outopsi nantinya akan diketahui penyebab kematian korban. \"Autopsi ini bertujuan memepermudah penyidik mengungkap penyebab kematian korban, karena penyidik bisa melihat dan mengetahui apa saja luka yang terdapat ditubuh korban, kalau benar korban disebutkan meninggal dengan kondisi tidak wajar,\" katanya.

Sedangkan untuk kecurigaan terhadap seseorang, dikatakan Yani belum ada. \"Kita masih tunggu hasil outopsi, mungkin paling lama seminggu sudah ada hasilnya, kalau kecurigaan untuk mengarah ke seseorang belum ada, kalau pihak keluarga curiga terhadap seseorang ya terserah mereka,\" kata Yani.

Untuk diketahui, Rianto Heru Purnomo ditemukan neninggal di dikamarnya Jl. Prof. DR Hamka Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumbar, di kontrakan Milik Hasanudin Mertua Bupati Pasaman yang merupakan sepupu korban sendiri pada Jumat (22/11).

Ditubuh Heru ditemukan banyak tanda-tanda bekas kererasan, untuk menyibak misteri kematian Heru, keluarga korban kemudian melaporkan kematian heru ke Polrsta Jambi, yang kemudian dilimpahkan ke Polres Pasaman tempat dimana Heru Meninggal.

(feb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: