9 Tahun Tsunami Aceh

9 Tahun Tsunami Aceh

 Kalau generasi muda Aceh sudah terkena narkoba, maka tentunya akan menjadi mayat berjalan dan sampah masyarakat.\"Narkoba adalah tsunami nyata yang harus kita antisipasi bersama,\"ketusnya.

 Sementara itu, Azwar Abubakar juga turut menceritakan kisahnya saat musibah melanda Aceh 9 tahun silam, dimana saat itu dirinya menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh.

 Saat musibah melanda Aceh 9 tahun lalu, kata Azwar semua masyarakat hampir berputus asa, namun dengan adanya keyakinan bahwa musibah pasti ada hikmah, membuat pendirian masyarakat menjadi teguh dan berkat dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia internasional Aceh kembali bangkit.

 Simpati masyarakat internasional pun berdatangan dan seingatnya, pada hari keempat tsunami perwakilan dari negara Jepang, Amerika, Eropa, dan bahkan Yunani menemui dirinya untuk menyatakan komitmen untuk membantu Aceh.

 

Seorang Siswa Kesurupan

 Sementara salah seorang siswi SMAN 12 Banda Aceh kesurupan saat menghadiri peringatan 9 tahun tsunami di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.

 Siswi bernama Yunita ini awalnya jatuh pingsan dan tidak berapa lama kemudian dia meronta-ronta sambil menangis. Tidak berapa lama kemudian, siswi kelas 3 SMA ini langsung mendapatkan penanganan dari petugas medis yang langsung bergerak ke lokasi kejadian itu. Korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulance.

 \"Korban memang sering kesurupan di sekolah. Pada saat PKA lalu disini dia juga pernah kesurupan,\"ujar Ningsih, salah seorang teman korban.

 Sebelum kesurupan, kata dia, Yunita memang sering sesak nafas dan terjatuh.\"Gejalanya memang selalu diawali sesak nafas dan setelah itu jatuh pingsan,\"sebutnya.

 Kejadian ini tidak sampai mengganggu acara peringatan 9 tahun tsunami, karena siswi tersebut langsung di evakuasi petugas dari lokasi pelaksanaan kegiatan. Namun begitu, insiden ini cukup mengagetkan para tamu undangan yang hadir.

 

Doa bagi para syuhada tsunami dikumandang dengan Terharu 

 Sedangkan Memperingati sembilan tahun bencana gempa dan tsunami, seribuan masyarakat Aceh Barat, Kamis (26/12), sekira pukul 11.00 Wib, di Masjid Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, memanjatkan doa ampunan bagi para syuhada meninggal akibat bencana dahsyat 26 Desember 2004 lalu.

 Selain elemen masyarakat, panjatan doa tersebut juga diikuti oleh Muspida plus Kabupaten Aceh Barat, yakni Bupati Aceh Barat HT Alaidinsyah (Haji Tito), Danrem 012/TU Kolonel Inf. Bambang Ismawan, kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rivai, Dandim Aceh Barat Letkol Arm. Deni Azhar Rizaldi, Kepala dinas dan badan pemerintahan setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: