Politikus Bersahaja yang Jadi Jembatan Keraton dengan Ulama

 Politikus Bersahaja yang Jadi Jembatan Keraton dengan Ulama

Sementara itu, hingga pukul 22.30, jenazah Gusti Joyo masih berada di RS Medistra. Rencananya jenazah disemayamkan di rumah dinas Wakil Ketua DPD GKR Hemas (istri Sultan HB X) di Jalan Denpasar, Jakarta, tidak jauh dari RS Medistra.

 Beberapa kerabat tampak menunggui di luar ruang jenazah. Antara lain, istri almarhum, BRAy Nuraida Joyokusumo, serta dua anak almarhum, Nur Handani dan Dimas. Wajah mereka tampak sembap, menangisi kepergian kepala keluarga mereka.

 Nuraida masih enggan berbicara banyak kepada wartawan. Begitu pula dua anaknya. \"Mohon maaf, kami belum bisa bicara apa-apa,\" ujar Nur Handani kepada Jawa Pos. \"Kami belum tahu kapan bapak dibawa ke Jogja. Semua sudah diatur oleh yang lain,\" tambahnya.

 Suasana di rumah dinas Wakil Ketua DPD GKR Hemas di Jalan Denpasar ramai dikunjungi petakziah. Sejumlah kerabat dan kolega almarhum berdatangan. Tampak sejumlah politikus Partai Golkar dan Partai Nasdem.

 Menurut seorang kebarat almarhum, Gusti Joyo meninggal karena komplikasi ginjal, jantung, dan diabetes. Gusti Joyo masuk RS Medistra sejak akhir pekan lalu. \"Beliau memang sudah lama keluar masuk rumah sakit,\" ujar kerabat yang meminta namanya tidak dikorankan itu.

 Komplikasi yang dialami Gusti Joyo sudah berlangsung cukup lama. Sumber itu menyebutkan, sejak ramai pembahasan RUU Keistimewaan Jogjakarta, Gusti Joyo sudah sakit-sakitan. Namun, hal itu tidak memengaruhi semangatnya untuk mendukung keistimewaan Jogja.

 Sebelum masuk RS Medistra, Gusti Joyo pernah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Bahkan, dia pernah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Tiongkok. \"Malahan, rencananya mau ke Taiwan untuk berobat,\" ujarnya.

 Gusti Joyo, menurut sumber itu, belakangan sering ke Jakarta untuk berobat. Hanya sesekali pulang ke Jogjakarta. \"Misalnya, saat ngunduh mantu Mas Dimas (putra pertama Gusti Joyo, Red) Oktober lalu, almarhum pulang ke Jogja. Setelah itu kembali lagi ke Jakarta.\"

 Ketua DPP Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan yang tadi malam melayat ke rumah dinas GKR Hemas menyatakan kenal dekat dengan sosok Gusti Joyo semasih sama-sama di Golkar. Ferry mengenalnya sebagai politikus yang kalem dan bersahaja. \"Dia sangat low profile,\" ujarnya.

 Padahal, kata Ferry, sebagai salah seorang keturunan raja Jawa, Gusti Joyo bisa menunjukkan pengaruhnya. Namun, dia tidak pernah menampakkan latar belakangnya itu semasa masih aktif di DPR. \"Almarhum tak pernah menunjukkan bahwa dia keturunan raja Jawa,\" tuturnya.

 Semasa di DPR, Gusti Joyo cukup lama di Komisi VI DPR. Menurut Ferry, Gusti Joyo adalah contoh politikus yang layak diteladani meski akhirnya pada 2009 memutuskan untuk tidak maju kembali dalam pileg. \"Ya mungkin karena beliau sakit. Jadi, memutuskan untuk tidak maju lagi,\" ujarnya.

 Ferry memiliki cerita menarik saat menghadiri acara pernikahan anak Sultan HB X pada Oktober 2013. Saat itu, Gusti Joyo meminta secara pribadi kepada Sultan agar bisa berfoto dengan kakaknya itu. \"Menurut saya, itu aneh. Kok tumben Gusti Joyo minta foto bareng kakaknya,\" ungkapnya.

(dilengkapi Tri Mujoko Bayuaji dan Dody Bayu Prasetyo dari Jakarta/c9/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: