Prestasi Stagnan, Kualitas Guru Rendah

Prestasi Stagnan, Kualitas Guru Rendah

                Saat ini memang ada pembinaan dan pelatihan guru yang ikut sertifikasi. Tetapi masalahnya hanya 10 hari dan hal tersebut tidaklah cukup bila ingin menciptakan guru yang berkualitas dan profesional. “Padahalnya seharusnya untuk mendapat sebuah sertifikasi itu minimal 2 semester dan itulah idealnya,” ujarnya.

                Selain itu rencana 10 tahun 2005-2014 tidak tercapai. Karena banyak faktor yaitu biaya, tenaga dan terkait hal ini. Apalagi ada guru-guru yang baru. Sehingga ini jadi kendala dalam melakukan sertifikasi.

                                Begitu juga soal fasilitas dan sarana pendukung belajar diakui mantan Rektor IAIN STS Jambi ini masih butuh perhatian pemerintah. Untuk sekolah-sekolah yang ada diperkotaan fasilitasnya sangat baik dan memadai, tetapi untuk sekolah yang ada di daerah terpencil masih jauh dari memadai.

                “Kalau fisik kita tertinggal, kalau di kota masih bagus tetapi kalau didaerah kondisinya memprihatinkan. Kalau di kota relative bagus karena selalu dipantau orang dan ditemukan ada yang belajar dilantai dan sekolah bocor. Ini kenyataannya, karena hanya 90 persen kondisinya tidak cukup baik dan hanya 10 persen yang benar-benar baik,” akunya.

                Kenapa ini terjadi, karena orientasi kita membangun sekolah yang baru daripada memelihara bangunan yang ada dan kita lemah pada posisi ini. “Makanya kedepan diharapkan pemerintah lebih banyak menganggarkan dana untuk perbaikan dan rehab sekolah agar lebih baik serta nyaman untuk belajar,” harapnya.

(kta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: