>

Pengerjaan Proyek 3 Sekolah Misterius

Pengerjaan Proyek 3 Sekolah Misterius

Sudirman: Saya tak Tahu Siapa Pelaksananya

MUAROJAMBI - Dinas Pendidikan Muarojambi saat ini sedang membangun 3 unit gedung sekolah baru, yaitu SMAN 11  di Desa  Mandalo Laut Kecamat Jaluko. SMAN 13 di Val 35 Desa Tanjung Pauh Kecamatan Mestong. Dan SMAN 14 di Unit 6 Sungai Bahar. Masing-masing dibangun secara swakelola dengan dana Bansos APBN 2013 sebesar Rp 1.580.000.000/sekolah.

Namun Pembangunan sekolah baru yang disambut gembira masyarakat, tidak plang merek sebagai penanda satu pekerjaan tidak diketahui. Sedangkan, bertindak sebagai konsultannya adalah Puad dan Sudirman. 

            Berdasarkan Juknis dan Juklak pengelolaan dana Bansos Pendidikan 2013, seharusnya pembangunan ditangani sendiri oleh tim yang melibatkan kepala sekolah dan komite sekolah/ masyarakat setempat. “Lokasi gedung SMAN 11 lebih dekat ke Mendalo Darat daripada ke Mendalo Laut. Pada saat peletakan batu pertama berapa waktu lalu, tokoh masyarakat di sekitar lokasi memang diundang untuk menyaksikannya. Namun, mereka tidak termasuk dalam tim swakelola. Bahkan, perangkat Desa  Mendalo Darat tidak masuk dalam tim,” kata beberapa warga Mendalo Darat.

            Kepsek, guru, dan siswa kelas 1 untuk SMAN 11 ini sudah ada. Sekarang mereka ditumpangkan untuk sementara di SMPN 7 Muarojambi, hingga gedung sekolah barunya selesai dibangun.  Kalau siswa SMPN 7 masuk pagi, maka siswa kelas 1 SMAN 11 masuk sekolah siang hingga sore hari.

            Pjs Kades Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Sirin, mengaku pernah diajak rapat Dinas Pendidikan Muarojambi sebelum gedung SMA 12 Muarojambi dibangun. Namun, dia tidak mengetahui proses pelaksanaan lapangan selanjutnya.

            ‘’Rencana pembangunan gedung sekolah baru itu sebelumnya memang telah disosialisasikan Disdik dalam pertemuan bertempat di SMPN 7 Muarojambi. Hadir dalam pertemuan saat itu sejumlah tokoh masyarakat Desa Mendalo Darat, Mendalo Indah, dan Mendalo Laut. Tapi, saya tidak tahu apakah waktu itu langsung dibentuk panitia pembangunan atau tidak.  Saya tidak terlibat lebih jauh, tapi saya pernah memasukkan orang bekerja di sana. Saya juga tidak pernah menerima honor apa pun dari proyek itu,’’ beber Sirin.

            Konsultan proyek, Sudirman, saat dihubungi via ponsel mengaku sebagai konsultan dari ketiga mega proyek pembangunan gedung sekolah baru. Sebagai konsultan, sebutnya, dia bertugas membuat gambar bangunan dan menangani  material yang masuk atau dibutuhkan di lokasi.

            ‘’Tapi saya tidak tahu banyak tentang pelaksanaan lapangan. Menurut saya proyek itu bukan swakelola, lantaran yang dibangun adalah sekolah baru. Kalau sekolahnya sudah ada dan kita hanya menambah Ruang Kelas Baru (RKB), itu baru bisa swakelola,’’ kata Sudirman.

            Meskipun bukan swakelola, Sudirman menyatakan proyek ini juga tidak pernah ditenderkan dan tidak dikerjakan oleh pihak ketiga atau rekanan kontraktor. Anggaran sebesar Rp 1.580.000.000 untuk per unit sekolah masuk langsung ke rekening masing-masing kepala sekolah selaku pelaksana lapangan. Semua urusan keuangan, berada di tangan kepala sekolah.

            ‘’Yang neken kontraknya kadidik bersama kepsek. Saya kurang tahu juga masalah pelaksanaannya. Ada melibatkan masyarakat dan ketua RT setempat. SK timnya mungkin ada. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya menghubungi kepala sekolah saja,’’ ujar Sudirman.

            Kepala SMAN 11 Desa Mandalo Laut Kecamatan Jaluko, Pak Yan, mewanti-wanti agar kasus ini tidak dibesar-besarkan. Sebab, dia tahu banyak tentang proses pembangunan sekolah baru yang akan dipimpinnya itu. Sebagai kepsek yang baru diangkat, dia hanya menerima dan menjalankan kebijakan dari Dinas Pendidikan.

            “Dananya memang masuk ke rekening sekolah. Tapi, saya tidak memegang dananya. Bendaharanya orang Dinas Pendidikan. Saya juga tidak berperan banyak dalam hal ini. Agar jelas, sebaiknya tanyakan langsung ke Kepala Dinas Pendidikan”, kata lelaki berdarah Minangkabau ini.

(*/kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: