Konsumsi Masyarakat Tetap Tumbuh
JAKARTA -Di tengah kondisi perekonomian global yang lesu darah, konsumsi masyarakat Indonesia terlihat tetap bergairah. Dalam laporan terbarunya, Bank Indonesia (BI) mencatat konsumsi rumah tangga meningkat. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih membukukan pertumbuhan penjualan yang signifikan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI DIfi A. Johansyah mengatakan, indeks penjualan riil (IPR) pada November 2013 meningkat 1,5 persen jika dibandingkan Oktober (month to month/mtm), dan naik 14,0 persen dikomparasikan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
\"Secara spesifik, pertumbuhan tertinggi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sebesar 3 persen mtm. Sebaliknya kelompok peralatan informasi dan komunikasi menurun (-1 persen mtm),\" katanya.
Difi menjabarkan, pertumbuhan konsumsi masyarakat tersebut terjadi di beberapa daerah. Secara bulanan, di antaranya Medan yang naik 15,8 persen, diikuti oleh Semarang yang terakselerasi 11,4 persen. Sementara secara tahunan, peningkatkan penjualan terjadi pada Manado (34,9 persen), dan Semarang (29,2 persen).
Lantas, menurut Difi, peningkatan penjualan masih akan terjadi pada 2014 ini. Dia memprediksi penjualan riil pada Februari 2014 akan menguat dibandingkan Januari 2014. \"Meningkatnya permintaan dalam negeri ini seiring dengan pelaksanaan pemilu 2014. Distribusi juga semakin membaik. Sehingga ini jadi ekspekstasi positif bagi masyarakat,\" ujarnya. Ekspektasi masyarakat diprediksi tetap positif untuk performa konsumsi pada periode Mei 2014, seiring dengan daya beli masyarakat distribusi barang yang lancar.
Namun, daya beli masyarakat bukan tanpa tantangan. Hal yang harus dihadapi adalah kecenderungan meningkatnya harga bahan baku impor sebagai imbas dari melemahnya nilai tukar rupiah. \"Ada juga faktor kenaikan biaya produksi akibat kenaikan tarif listrik dan upah tenaga kerja,\" katanya.
(gal/sof)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: