Banjir, Siswa SMKN 5 Diliburkan

Banjir, Siswa SMKN 5 Diliburkan

SMPN 3 Tiadakan Upacara dan Senam

JAMBI-Akibat air yang telah menggenangi ruang kelas, maka siswa kelas X dan XI SMKN 5 Kota Jambi sejak Sabtu (18/1) kemarin terpaksa diliburkan.

            Menurut Kepala SMKN 5 Kota Jambi, Eli Sutinar bahwa pada Jum’at (17/01) pihak telah menemui Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi meminta ijin agar anak-anak diliburkan untuk sementara karena ruang kelas digenangi air.

“Jumat itu saja sudah semata kaki airnya, sekarang sudah sepinggang orang dewasa,” ujar Eli, kemarin. Oleh karena setelah mendapat ijin meliburkan siswa, siswapun diliburkan hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Namun, pihak sekolah menghimbau kepada agar siswa tetap belajar di rumah. Bahkan nomor telepon yang bisa dihubungi pun dikumpulkan untuk memantau siswa.

            “Kita juga meminta mereka secara aktif memantau keadaan air. Jika memang sudah surut, tak perlu menunggu himbauan resmi dari sekolah langsunglah datang sekolah,” imbuhnya.

Sedangkan untuk siswa kelas XII, karena hampir UN pada April mendatang, terpaksa tetap belajar dengan menumpang diruang kantin salah seorang dermawan.

            “Khusus untuk siswa kelas XII mereka akan menghadapi UN, jadi tetap kita usahakan untuk belajar. Rencana kita menumpang di bangunan dulu, tetapi karena pemilik kantin mengijinkan kita memakai ruang kantinnya, kita sementara belajar disini dulu,” paparnya lagi.

            Dirinya mengungkapkan bahwa keadaan ini memang cukup menyayangkan pembangunan gedung sekolah yang tidak dibuat tinggi. Pembangunan sekolah tersebut, diakuinya tidak ada koordinasi dengan pihak yayasan saat sekolah ini masih dikelola dibawah Yayasan Pembina Tri Bhakti.

            “Tetapi kita sudah mendapat kepastian dari Dinas Pendidikan Provinsi akan ada pembangunan penambahan ruang kelas belajar dan ditinggikan agar tidak sampai digenangi air saat air sedang meluap,” pungkasnya.

            Sementara itu di SMPN 3 Kota Jambi yang berada dikecamatan Danau Teluk ketinggian air mencapai 70 centimeter. Sekolah, memang tidak tergenang karena memang dibangun dengan desain panggung.

            Namun, dampak dari naiknya debit air tersebut adalah sekolah meniadakan kegiatan upacara bendera dan senam yang rutin diadakan setiap Senin pagi dan Sabtu pagi.

“Karena air dalam, kami memang meniadakan kegiatan yang biasa kita laksanakan dilapangan. Karena lapangan sedang terendam air. Ini namanya bukan banjir, kami tidak menyebutnya dengan istilah banjir. Tetapi air sedang dalam,” jelas Waka Bidang Humas SMPN 3 Kota Jambi, Ismail Muzarni, kemarin.

Sedangkan kegiatan lain yang biasa dilakukan dilapangan seperti yasinan setiap Jumat pagi, untuk sementara tetap diselenggarakan di kelas masing-masing.  “Kegiatan lain yang masih memungkinkan dilaksanakan di dalam kelas, kita lakukan dikelas,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: