Ledakan Tambang Sawahlunto

Ledakan Tambang Sawahlunto

SAWAH LUNTO-Peristiwa ledakan tambang batu bara di ngalau Cigak Bukit Bual di daerah perbatasan kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung 5 (lima) tahun lalu,tepatnya 16 Juni 2009. Kembali merengut korban

            Jika 5 tahun lalu pemicu ledakan tambang disebatkan semburan gas metan hingga menewaskan 33 orang korban, kemaren(24 Jan), sekitar, pukul 11 Wib,Pemilik lobang tamban batubara CV. Miyor, Meledak, 1 orang, korban tewas menggenaskan,mayat korban  Zulhadi(30), hangus hitam legam, sedangkan 4 orang rekan kerjanya, Anton (30)- Ucok (40), Komaruddin (31) dan Evan (32)belum diketahui nasibnya. Masih terperangkap dilobang tambang.

             Korban yang meninggal, Zulhadi ,warga Batu godang Limo Koto Tanjung Ampalu Kabupaten Sijunjung, menggenaskan,  hangus, hitam legam, sama halnya dengan korban semburan gas metan, peristiwa 5 tahun lalu.ujar, Direktur rumah sakit umum Sawahlunto, Al-Ansari.   Mayat korban Zulhadi atas izin aparat kepolisian, sudah dibawa familinya ke kampung nya ,Tanjung Ampalu,  tetapi kondsi mayat korban sama halnya dengan peristiwa 5 tahun lalu, ujar, Al Ansri meyakinkan koran ini di Rumah sakit umum

            Tim Search and Rescue/Sar.gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPND) Sawahlunto dengan PT, BA UPOsampai pukul, 19.00v wib masih mengevakusi 4 rekan kerja Zulhadi.

            General manager(GM) PT.BA Upo Sawahlunto, M.jazuli, mengakui di lobang tambang dalam terdapat berbagai macam gastambang yang sangat berbahaya,  seperti gas metan, dipicu lampu kamera(tustel) bisa menimbulkan ledakan yang dasyat, menyaksikan korban tewas mengenaskan hangus dan hitam legam, menandakan di lobang tambang masih aktif gas metannya, ujar GM,UPO M.Jazuli yang sudah berpengalaman di lobang tambang dalam mengomentari dilokasi kejadian.

            Menurut pakar tambang dalam PT.BA UPO, dari peristiwa ledakan tambang 16 Juni 2009, lalu, akibat semburan gas metan, yang meledak, korban dapat terlempar sejauh 50 meter dan ,Saat berita ini diturunkan tim gabungan SAR, BNPD/PT.BA.UPO, masih meng evakuasi 4 orang rekan kerja Zulhadi yang tertimbun lonsoran tanah lobang tambang dalam .

Kabid Humas Polda Sumbar  mengatakan, kasus meledaknya tambang di Kota Sawahlunto yang menelan korban akan diselidiki lebih lanjut oleh Kepolisian.

Dari informasi yang didapatnya, Syamsi menyebut kalau Tambang Batubara tersebut merupakan tambang resmi, namun itu baru sebatas informasi yang diterimanya.

Untuk itu timnya akan turun ke lapangan dan menyelidiki penyebab meledaknya tambang tersebut.

Untuk penyidikan lebih lanjut, katanya pihaknya akan memanggil bos tambang atau pengelola dari tambang tersebut untuk dimintai keterangan seputar kejadian yang mengakibat tewasnya pekerja tambang.

Dalam kasus ini katanya, bisa jadi pekerja tamgbang tidak dilengkapi pengaman sehingga membahayakan keselamatan. Jika itu terjadi, tentunya yang bertanggungjawab penuh adalah pengelola tambang.

Dan dalam penyidikan ditemukan adanya unsur pembiaran dan kesengajaan hingga mengakibatkan nyawa orang melayang, bias jadi bos yambang ataui pengelola ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden itu.  

\" Bos tambang akan dipanggil, dimintai keterangan,\" ujar Syamsi.

Tidak hanya bos tambang, sejumlah saksi juga akan dimintai keterangannya, dengan begitu akan diketahui jelas penyebab kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: