Dosen Ilmu Budaya Nyaris Adu Jotos
MAKASSAR - Aksi adu jotos nyaris terjadi antar sesama dosen di Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Selasa, 28 Januari. Insiden ini terjadi saat sekira sepuluhan dosen dan guru besar berunjukrasa memprotes Dekan, Profesor Burhanuddin Arafah.
Saat aksi salah seorang yang diduga pro pada Burhanuddin memantik emosi pengunjukrasa -- mengambil gambar para pendemo, tiba-tiba seorang menegurnya lantaran dianggap bagian dari pihak dekan. Akibatnya terjadi adu mulut sebelum dilerai pihak pengamanan kampus.
Para pengunjukrasa menunding dekan melakukan tindakan yang melanggar tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi). Beberapa kebijakan yang diambil dinilai menimbulkan masalah. Termasuk banyaknya hal penting yang diabaikan Burhanuddin.
Bahkan pengunjukrasa yang mengatasnamakan diri Tim Dosen Pemerhati Fakultas Sastra Unhas ini merilis 13 ketimpangan yang duduga terjadi di fakultas itu.
Di antaranya, belum adanya penggantian jabatan sekretaris senat sekalipun sembilan bulan lalu sempat ada nama yang diajukan namun tidak memenuhi syarat. Kemudian senat fakultas disebut tidak berfungsi, pemberlakukan kurikulum program studi Strata Dua (S2) tanpa pengesahan senat.
Selain itu dipaparkan, adanya lima anggota senat fakultas yang seharusnya diganti karena sedang dalam tugas belajar. Keanggotaan senat demisioner belum pernah diperbaharui. Juga dikatakan, pengusulan anggota senat tertunda-tunda karena adanya nama yang diusulkan bukan hasil rapat.
Selain itu juga diprotes karena sampai sekarang belum delapan bulan kepemimpinan dekan, belum ada pengusulan nama wakil dekan. Juga ada pengusulan calon ketua jurusan yang dianggap tidak memenuhi syarat. Bahkan kepemimpinan Burhanuddin disebut tidak mengawal transformasi Fakultas Sastra menjadi Fakultas Ilmu Budaya.
\"Kami berharap setelah ini, SK senat segera direvisi dan dikeluarkan anggota senat yang ilegal. Kami demo karena sudah disampaikan ke publik. Tetapi yang jelas ada pelanggaran statuta universitas,\" ucap Profesor Muhammad Darwis.
Sementara itu, Dekan Fakultas Sastra, Profesor Burhanuddin Arafah saat dikonfirmasi tidak mau memberikan jawaban secara rinci terkait dengan aksi ini. Bahkan dia mengaku tidak melihat dan tidak mengetahui apa saja yang menjadi tuntutannya.
\"Maaf, saya tidak lihat demo. Saya juga tidak tahu apa yang mereka persoalkan. Saya belum cermati gerakan ini. Termasuk soal ada keanggotaan senat dipertanyakan. Tetapi kalau senat itu urusan universitas,\" katanya.
(arm/sil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: