>

Belum Ada Bukti Anas Punya Rp 2 T

Belum Ada Bukti Anas Punya Rp 2 T

JAKARTA - Peluru M. Nazaruddin untuk ditembakkan ke tersangka dugaan penerimaan gratifikasi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum seolah tidak ada habisnya. Terakhir, dia menyebut ada uang Rp 2 triliun milik Anas yang disimpan di Singapura. Ketua KPK Abraham Samad memastikan pihaknya tidak memakan info itu begitu saja.

                Usai press conference penangkapan buron Anggoro Widjojo pada Jumat dini hari, Samad tidak mau berkomentar banyak soal pernyataan Nazaruddin tersebut. Singgungan soal uang yang kabarnya untuk biaya pencapresan Anas hanya disambut dengan senyuman sebelum buka mulut. \"Semua masih di dalami,\" ujarnya seraya masuk lift.

     Jubir KPK Johan Budi S.P menambahkan, informasi yang disampaikan Nazaruddin belum tentu benar. Oleh sebab itu, pihaknya masih akan melakukan validasi dari keterangan itu. Apakah didukung oleh bukti atau hanya omong kosong belaka. Kalau ada bukti, tentu akan ditelusuri.

     Dia mengakui kalau selama ini pihaknya belum pernah mengambil aset tersangka di luar negeri. Namun, dia tidak mau berandai-andai apa yang akan dilakukan KPK kalau ternyata tuduhan Nazaruddin benar. \"Tergantung bagaimana hubungan Indonesia dengan negara itu. Tapi, belum bisa jawab karena itu (tuduhan) belum tentu benar,\" terangnya.

                Informasi soal kepemilikan uang itu muncul dari kuasa hukum M. Nazaruddin, Elsa Syarief. Kata kliennya, Anas menyimpan uang tersebut di safety box sebuah bank swasta Singapura. Fulus sebanyak itu dikumpulkan suami Athiyyah Laila itu dari korupsi berbagai proyek, termasuk Hambalang dan eKTP.

                \"Selain M. Rahmad (loyalis Anas), yang membantu adalah Fahmi dari swasta,\" kata Elsa. Versinya, uang tersebut dalam bentuk dolar Singapura dan dolar Amerika. Duit itu sengaja dikumpulkan untuk ongkos pencapresan Anas Urbaningrum yang ingin menjadi presiden pada 2014 ini.

                Anas sendiri usai diperiksa KPK pada Rabu (29/1) sudah menegaskan kalau informasi yang disampaikan Nazaruddin tidak benar. Pentolan ormas Perhimpunan Pergarakan Indonesia (PPI) itu benar-benar tidak mau menjawab soal itu. \"Berita bohong kok sampean (kamu) percaya, sih. Sudah jelas berita bohong,\" terangnya.

                Sebelumnya, Anas menegaskan tidak percaya dengan berbagai ocehan Nazaruddin. Saat dituding punya kantong-kantong bisnis, dia balik menyatakan bahwa mungkin Nazaruddin yang punya. Dia menuduh Nazaruddin melakukan itu semua karena ada yang menyuruh.

(dim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: