Terseret Arus, Kapal Motor Tabrakan
SURABAYA - Tabrakan dua kapal terjadi di perairan Pelabuhan Tanjung Perak kemarin (31/1). Kecelakaan laut itu melibatkan Kapal Motor (KM) Tanto dan Kapal Motor Tanker (KMT) Sirius, sekitar pukul 06.40.
Informasi yang didapat di lapangan menyebutkan, saat itu KMT Sirius sedang lego menurunkan jangkar, sedangkan KM Tanto baru tiba dari Ambon, Maluku.
Diduga karena arus sedang kencang, KM Tanto menabrak KMT Sirius. Lambung kiri KM Tanto robek sekitar satu meter. Akibatnya, KM Tanto bocor dan pelan-pelan tenggelam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Sedangkan KMT Sirius sendiri tidak mengalami kerusakan yang cukup berarti. KMT Sirius hanya sedikit ringsek pada bagian haluan depan.
\"Saat itu KM Tanto sedang menunggu kapal pandu. Namun, entah kenapa nahkoda tetap menjalankan kapalnya. Karena arus yang sedang kencang, terjadilah tabrakan,\" ungkap Kabag Bin Ops Ditpolair Polda Jatim AKBP Harri Sindu Nugraha saat sedang melakukan patroli air kemarin (31/1).
Menurut Harri, berdasarkan keterangan nahkoda KM Tanto, Supandji, dia mengaku tidak menyangka akan menabrak KMT Sirius yang jaraknya masih jauh, sekitar 15 meter.
Ketika itu KM Tanto bermaksud belok ke kiri karena ingin melewati KMT Sirius. Namun, arus kencang menyeret KM Tanto mendekati KMT Sirius. Bahkan, kemudian menambraknya.
KM Tanto tenggelam sekitar pukul 09.50. Ke-22 awaknya berhasil menyelamatkan. Mereka naik ke kapal TB Ansanus menuju ke darat.
Harri menambahkan, kapten KM Tanto Yodir Sinto saat itu masih terlihat syok. Dia masih belum bisa memberikan banyak keterangan. \"Dia cuma terdiam saja, seperti orang bingung,\" katanya.
Kepala Humas Syahbanda Tanjung Perak Marzuki menambahkan, kecelakaan terjadi di arus perairan timur Surabaya buoy 10. KM Tanto memuat ratusan kontainer berisi ikan.
\"Arus pelayaran di Surabaya tetap lancar,\" imbuhnya.
Dari ratusan kontainer yang tumpah ke laut tampak puluhan naik ke permukaan. Agar tak terjadi penjarahan pihak Ditpolair Polda Jatim mengerahkan kapal patroli untuk menjaga lautan sekitar.
Harri mengingatkan, perlu kewaspadaan tinggi jika hendak memasuki wilayah perairan Surabaya. Terutama pada malam hari. Sebab, kontainer yang terapung itu tidak begitu terlihat.
(zuk/ib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: