>

Panen Kopi Diuntungkan Cuaca

Panen Kopi Diuntungkan Cuaca

SURABAYA-Hasil kopi di Jatim tahun ini bakal lebih baik banding 2013. Produksi pada musim panen mendatang akan meningkat seiring cuaca yang cukup kondusif. 

                Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kopi Jawa Timur, Yusriadi Maret memasuki masa panen. Jika, berkaca dari situasi saat ini kemungkinan besar produksi kopi di Jatim naik sekitar 50 persen jika dibandingkan 2013 yang mengalami penurunan produksi antara 60 sampai 70 persen akibat. \"Cuaca saat itu yang tidak berpihak,\" katanya.

Menurut dia hujan yang berlangsung dengan intensitas tinggi sesuai dengan kebutuhan tanaman kopi. Dengan begitu, proses pembungaan menjadi putik pun dapat berlangsung maksimal. Berbeda dengan kondisi 2013 dengan suhu yang panas di penghujung 2012 membuat tanaman kopi tidak mampu berproduksi dengan baik. \"Suhu yang panas mengakibatkan proses pembungaan menjadi putik gagal, sehingga produksi kopi malah mengalami penurunan,\" ujarnya.

Dia mencontohkan, produksi kopi robusta di Kabupaten Bondowoso yang merupakan sentra penghasil kopi sepanjang 2013 hanya 200 ton. Jumlah itu turun drastis jika dibandingkan 2012 yang mencapai 500 ton. Melihat cuaca saat ini, diprediksikannya pada panen mulai Maret mendatang diyakini akan naik dikisaran 500-600 ton..

Upaya peningkatan produksi kopi, khususnya jenis Arabika di Jatim terus dilakukan di beberapa daerah, seperti Malang, Blitar, dan Bondowoso. Upaya dengan memperluas areal tanam itu mendapatkan dukungan dari Asosiasi Petani Kopi Jatim. \"Perluasan yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan dengan menggandeng Perhutani, karena hampir mayoritas lahan kopi Arabika berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut berada di kawasan Perhutani,\" tuturnya.

Pemprov Jatim melalui Dinas Perkebunan Jatim pun juga mengembangkan kopi Arabika dengan menanam sebanyak dua juta bibit baru sejak 2012. Pengembangan itu dilakukan di enam daerah yang memiliki dataran tinggi di Situbondo, Bondowoso, dan Jember masing-masing seluas 500 hektar, Kab Malang 300 hektar, serta Lumajang dan Kab Probolinggo masing-masing 100 hektar.

(dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: