>

19 Cabor Divalidasi

19 Cabor Divalidasi

JAKARTA - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) cukup realistis di dalam pengiriman kontingen ke Asian Games 2014 ini. Mengaca dari hasil jeblok di SEA Games 2013 lalu, maka cabor yang diberangkatkan ke Incheon pun tidak banyak. Satlak Prima memastikan 19 cabor untuk Asian Games.

Jumlah itu tentu saja lebih sedikit 80 persen dari cabor kompetitor Asian Games 2010 lalu. Pada ajang yang dilangsungkan di Guangzhou, Tiongkok, tersebut, Indonesia mengirimkan setidaknya 26 cabor. Hasilnya, hanya 11 cabor yang bisa membawa pulang medali. Dari jumlah itu, perahu naga dan bulutangkis yang menyumbangkan medali emas.

Nah, kemarin (4/2), Satlak Prima menggedok angka 19 sebagai jumlah cabor untuk Asian Games 2014. Ke-19 cabor untuk Asian Games itu antara lain atletik, rowing, canoeing, angkat besi, renang, balap sepeda (cabor terukur), tinju, karate, gulat, wushu, taekwondo (beladiri), sepak takraw, bola voli pantai, bulu tangkis, soft tennis, dan sepakbola (permainan).

Sedangkan tiga sisanya dari cabor akurasi seperti panahan, bowling, dan equestrian. Walaupun dari sisi jumlah cabornya berkurang, namun jumlah atletnya malah lebih besar. Dibandingkan di Asian Games 2010 lalu yang hanya 126 atlet, maka di Asian Games ini jumlahnya mencapai 168 atlet.

Kepastian terkait jumlah cabor untuk Asian Games 2014 itu diungkapkan oleh Ketua Satlak Prima, Suwarno. Ditemui di Kantor KONI Pusat, Jakarta, kemarin (4/2), pria yang akrab disapa Warno ini menegaskan jumlah cabor dan atlet itu sudah final. 18 di antaranya sudah di-validasi, tinggal menunggu sepakbola.

Hanya, dia tidak menutup kemungkinan jika dalam perjalanan pelatnas nanti jumlah itu bakalan tereduksi. \"Kalau saya sendiri berharap jumlah itu tidak akan bergeser terlalu jauh. Yang jelas di pelatnas nanti pasti ada yang menurun. Nah yang prestasinya menurun itu yang akan tergeser,\" ujarnya.

Sementara itu, pendataan dari Satlak Prima ini baru pada atletnya. Targetnya, hari ini kontingen secara keseluruhan bersama pelatih dan ofisial tiap cabor bisa ditentukan. Nah, setelah itu baru diajukan ke pihak Dewan Pelaksana Prima, dan kemudian berkasnya diteruskan ke Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk dibuatkan Surat Keputusan (SK) Pelatnasnya.

Mulai kemarin (4/2), sudah ada cabor yang memulai pelatnasnya. Sekalipun SK belum diajukan, Warno menegaskan pelatnas tetap bisa dijalankan tanpa ada kekhawatiran pada pendanannya seperti dalam pelatnas SEA Games 2013 lalu. \"Tidak usah khawatir, honor pelatnas itu dihitung per 1 Februari, pun demikian dengan tanggal SK-nya nanti,\" tegasnya.

Sayangnya, dari pihak Satlak Prima belum bersedia memberikan data lengkap jumlah atlet untuk tiap cabornya. Ada beberapa cabor yang mengalami kenaikan jumlah kuota atletnya. Renang dan angkat besi menjadi contohnya. Untuk renang, peningkatannya dari enam menjadi sembilan, lalu angkat besi naik dari tujuh menjadi 10 lifter.

Ketika dihubungi, pelatih angkat besi Indonesia, Lukman menyebut kenaikan jumlah kontingen ini sebagai tantangan bagi pihaknya. Bagaimana caranya membuat kuota besar ini maksimal dari sisi perolehan medali. Meskipun di atas kertas masih sanggup menjadi salah satu donatur emas di skuad Indonesia, Lukman mengembalikan sepenuhnya kepada pemerintah.

Terutama dalam keseirusannya menyiapkan kontingen untuk Asian Games 2014 ini. Memori di SEA Games lalu tidak diharapkannya terulang. \"Ini kan sudah lebih tinggi levelnya. Jadi, perlu keseriusan dan dukungan. Kalau ditanya prestasi, ya kami tanyakan balik bagaimana support dari pemerintah,\" pungkasnya.

(ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: