>

Kerinci Masih Mencekam

Kerinci Masih Mencekam

Rumah Bidan Terbakar

Di Sarolangun, Pondok Penggarap Lahan PT DIIP Dibakar

 

KERINCI – Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), situasi keamanan dan ketertiban di Kerinci belum kondusif. Untuk kesekian kalinya kebakaran  terjadi di Kabupaten Kerinci. Kali ini sebuah rumah Dinas Bidan Desa di Desa Sungai Langkap Kecamatan Siulak Mukai diduga ludes dibakar oleh orang tak dikenal sekitar pukul 00.00 Rabu (5/2) kemarin.
Informasi yang diperoleh dilapangan rumah dinas bidan desa tersebut sudah lama tak dihuni. Didalam bangunan itu berisi alat-alat kantor Kepala Desa. \"Isinya alat-alat kantor Kepala Desa, bangunan kantor Kepala Desa sebelumnya dirubuhkan, karena ada pembuatan jalan, sehingga alat kantor Kepala Desa dititipkan dirumah Dinas Bidan Desa,\" ujar salah seorang warga. 
Menurutnya, rumah Dinas Bidan Desa itu tidak tersambung listrik, sehingga bisa dipastikan, rumah tersebut terbakar bukan karena arus pendek listrik. Selain itu antara rumah Dinas Bidan Desa dengan rumah warga berjarak cukup jauh. \"Rumah itu sepertinya memang sengaja dibakar,\" ucapnya.
Kejadian kebakaran dirumah Bidan Desa itu terjadi sekitar pukul 00.00 bertepatan dengan padamnya listrik di Desa Sungai Langkap.\"Rumah itu dibakar saat lampu mati,\" sebutnya.
Pantauan dilapangan, bangunan semi permanen tersebut hampir rata dengan tanah. Bagian dinding yang terbuat dari kayu ludes terbakar dan bagian atap sudah ambruk. Tidak ada barang-barang yang berhasil diselamatkan, hanya tersisa bagian bangunan yang terbuat dari beton.
Raflizar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci saat meninjau lokasi kebakaran membenarkan bahwa bagunan yang terbakar merupakan rumah Dinas Bidan Desa yang merupakan aset Pemerintah. Menurutnya rumah dinas tersebut dibangun dengan dana Pemerintah Provinsi Jambi.
Dirinya mengaku baru tahu rumah Bidan Desa tersebut terbakar pagi harinya.\"Saya dapat laporan pagi, kejadiannya malam,\" ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Gunung Kerinci, yang dibantu oleh personel Polres Kerinci, langsung mendatangi lokasi kebakaran di Desa Sungai Langkap, Kecamatan Siulak Mukai, untuk melakukan olah TKP.
 Kapolres Kerinci, AKBP A Mun’im, melalui Kapolsek Gunung Kerinci, IPTU Suardi Sidin membenarkan adanya kebakaran yang terjadi di Desa Sungai Langkap, Kecamatan Sulak Mukai.
 “Tim masih melakukan olah TKP. Soal penyebab terjadinya kebakaran masih belum bisa kita disimpulkan,” terang Kapolsek Gunung Kerinci, dihubungi Rabu (5/2).
Untuk diketahui, pada hari sebelumnya terjadi tiga percobaan pembakaran disatu Kecamatan yang sama. Upaya pembakaran tersebut yakni dirumah orangtua Ketua KPU Kerinci, Afdal, di Desa Muara Semerah, Kecamatan Air Hangat dan Sekretariat Panwaslu Kerinci di Desa Sawahan Jaya, Kecamatan Air Hangat. Pada malam yang sama, rumah salah satu timses Cabup di Desa Koto Majidin, juga nyaris terbakar.
 Sebelumnya Sawmil di Desa Talang Tinggi ludes terbakar, kemudian Kantor Camat Kayu Aro juga ludes terbakar, selanjutnya rumah orang tua Julizarman dan satu rumah warga lainnya beserta satu sekolah di Kecamatan Siulak Mukai nyaris terbakar.
 Setelah itu kebakaran sebuah pondok di Bukit Tengah, kemudian pondok di Desa Ujung Ladang dan juga tiga ruangan SD di Desa Koto Lebuh Tinggi.

Warga Bakar 26 Pondok Pengarap Lahan PT DIIP

26 pondok yang berada didalam lokasi PT DIIP yang diketahui sudah lama tak beroperasi dibakar oleh ratusan warga Desa Batu Putih Kecamatan Pelawan, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin (5/2).
Alasan pembakaran itu karena warga mengklaim lahan yang selama ini di garap oleh para pendatang yang berada di eks perkebunan PT DIIP,merupakan hak milik warga transmigrasi.
Pondok yang dibakar warga tersebut adalah pondok yang di dirikan oleh
warga pengarap lahan yang barasal dari Desa Pantai dan Desa Rantau Kadam Kabupaten Musi Rawas Sumsel.
Dari informasi yang didapatkan harian ini, warga yang melakukan pembakaran sedikitnya 120 orang yang terdiri dari beberapa desa dan berada di bawah naungan Koperasi Harapan Abadi sudah lama mengetahui adaya tanah mereka yang diserahkan ke PT DIIP digarap para penggarap.
Karena selama ini tidak bisa dihentikan akhirnya emosi warga memuncak
dan mengambil tindakan sendiri.
Untungnya saat dilakukan pembakaran tersebut pondok tersebut dalam keadaan kosong para penghuni pondol warga penggarap diduga sudah mengetahui kedatangan warga yang hendak membakar.
Selain pondok yang terbakar warga juga menempukan satu unit sepeda motor jenis yamaha jupiter Z, satu unit angkong dan juga tiga butir amunisi tajam kaliber
9 mm.
Lebih memanas lagi saat para warga melakukan aksi pembakaran itu warga juga menemukan sebuah tulisan yang isinya semacam teror yang berbunyi
\"Kami  hari ini kalah besok menang besok siapa yang mati tergeletak di dinding pondok yang di bakar warga\".
Menurut SW salah satu warga mengatakan bahwa, aksi tersebut di dasari atas klaim kepemilikan lahan milik warga yang di garap PT DIIP. Bahkan lahan yang selama ini di garap oleh pengerap sudah berubah menjadi tanaman karet dan juga palawija.
\'Ini sudah satu tahun lamanya terjadi,dan lahan yang selama ini di garap PT.DIPP tidak bisa kami garap tetapi malah di garap oleh para pengarap yang datang dari luar kabupaten Sarolangun,tentu saja kami tidak boleh sebab itu hak kami,\' jelasnya.
Bahkan di katakan SW bahwa selama ini warga desa,juga mendapatkan ancaman dari para pengarap dengan menakut nakuti dengan senjata api, dan setiap kali warga akan ke lahan meraka di usir,sehingga warga menjadi resah dan berbuat pembakaran.

 \'Selama ini kami sudah sering mendapatkan teror dari warga pengarap,setiap kali kami kekebun kami di usir,dan kami di takut takuti dengan senpi,ini merupakan puncak kesabaran kami sebab ini hak
kami,\" jelasnya.
Sementara itu SW sangat berharap agar pemerintah segera bisa merespon,kejadian yang bisa saja berakibat pada anarkis ,sebab warga
hanya mempertahankan haknya. \'Kami minta pemkab sarolangun segera turun menyelesaikan persoalan ini,agar tidak menjadi anarkis\" harapnya.
Terpisah Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan melalui kapolsek Singkut AKP A Lubis,mengatakan bahwa aksi kemarin berjalan dengan tertib,dan warga melakukan pembakaran pondok. Namun barang bukti yang berada di lokasi,seperti sepeda motor,angkong dan juga amunisi di amankan di Polsek Singkut.
\'Sejauh ini aksi warga kemarin kita kawal,dan kita juga amankan barang milik warga yang pondoknya terbakar ke polsek Singkut. Namun
sejauh ini kondisi desa Batu Putih aman dan kondusif,\" jelasnya.

(dik/feb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: