1.225 Warga Sinabung Direlokasi

1.225 Warga Sinabung Direlokasi

               JAKARTA - Relokasi terhadap warga tiga desa di lereng Gunung Sinabung sudah final. Berdasar data terakhir, ada 1.225 jiwa (389 KK) di tiga desa pada radius tiga kilometer dari kawah yang harus direlokasi. Pengadaan lahan untuk relokasi bedol desa itu segera rampung.

                Tiga desa yang akan direlokasi adalah Sukameriah (450 jiwa, 137 KK), Bekerah (338 jiwa, 115 KK), dan Simacem (467 jiwa, 137 KK). Kondisi perkampungan dan pertanian di ketiga desa tersebut rusak parah sehingga tidak layak dihuni. Tiga desa itu juga telah menjadi jalur aliran lava, luncuran awan panas, dan gas beracun.

                Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merencanakan model relokasi yang mengadopsi perkampungan di kawasan Gunung Merapi. \"Rencananya, warga diberikan bantuan tanah 100 meter persegi untuk perumahan dengan bangunan rumah tipe 36 per KK,\" terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin (6/2).

                Unit hunian akan dilengkapi dua kamar tidur, kamar tamu, kamar mandi, dan fasilitas standar rumah sederhana lainnya. Sutopo menuturkan, desain rumah maupun rancangan konstruksi disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dengan memenuhi kriteria struktur tahan gempa.

                Selain itu, seluruh bangunan akan diseting untuk memudahkan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Sutopo meminta warga agar tidak khawatir dengan lahan yang ditinggalkan untuk bedol desa. \"Lahan pertanian asal masih boleh digunakan untuk berkebun, tetapi tidak boleh untuk tempat tinggal,\" ujar peneliti senior BPPT itu.

                Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB Fachrul Hadi mengungkapkan, estimasi biaya untuk bedol desa itu mencapai Rp 67 miliar. Uang tersebut akan digunakan untuk membangun rumah, fasilitas umum, dan sarana utilitas di tiga desa baru itu. pengadaan lahan seluas 25 hektare diserahkan kepada Pemda Karo.

                \"Informasi terakhir lahan yang sudah tersedia seluas 15 hektare,\" tuturnya. Sisanya masih diupayakan dalam beberapa hari ke depan. Fachrul menolak menyebutkan di mana lokasi lahan yang sedang diincar Pemkab Karo. sebab, publikasi hanya akan membuat calo tanah ikut bermain.

                Yang jelas, rencana lokasi lahan tersebut sempat meleset dari target. Awalnya, BNPB menargetkan desa baru itu akan berjarak tujuh kilometer dari puncak Sinabung. Namun, tanah yang tersedia rupanya berjarak lima kilometer dari puncak. Artinya, masih masuk radius bahaya meski tidak separah desa lama.

                Fachrul menambahkan, relokasi tiga desa itu nantinya akan bersifat permanen. \"Tempat tinggal yang akan diberikan berupa huntap (hunian tetap), bukan huntara (hunian sementara) seperti beberapa desa di Merapi,\" tutupnya.

(byu/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: