Warga Sarolangun Siaga
Antisipasi Penyerangan Warga Sumsel
SAROLANGUN - Warga Batu Putih Kecamatan Pelawan masih siaga. Ini terkait ancaman serangan balasan dari warga asal Sumsel, kendati sampai kemarin (9/2) tidak ada tanda-tanda. Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan melalui Kapolsek Singkut AKP A Lubis saat dikonfirmasi kemarin (9/2) mengatakan kondisi sudah kondusif. \"Keadaan Kondusif, tapi kita tetap lakukan patroli intens,\" katanya.
Akan tetapi warga Desa Batu Butih masih belum mau beranjak dari tempatnya, dan masih bersiaga. \"Warga Masih tetap siaga,\" kata Lubis.
Ditanya mengenai apakah masih ada intimidasi dari warga asal Sumsel terhadap warga Batu Putih, Lubis mengatakan tidak ada lagi. \"Tidak ada lagi intimidasi,\" katanya singkat.
Diberitakan sebelumnya, Terkait dibumi
hanguskannya 26 unit pondok warga yang berasal dari Sumsel oleh warga Batu Putih Kecamatan Pelawan, dan ada ancaman serangan balasan dari asal Sumsel tersebut, Warga Desa Batu Putih telah siap siaga sejak pagi sabtu (8/2).
Ancaman serangan atau aksi balas dendam tersebut didapatkan setelah lima orang warga Desa Batu Putih diintimidasi oleh warga yang diduga pemilik pondok yang berasal dari Sumsel yang mengacam akan melakukan penyerangan.
Kabar tersebutpun tersiyar kepada seluruh masyarakat Desa Batu Putih yang kemudian siap siaga menunggu penyerangan itu.
Untungnya hingga sabtu sore kabar adanya penyerangan itu tidak muncul muncul namun untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan warga Desa Batu Putih hingga sore kemarin masih tetap siaga.
Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan, melalui Kapolsek Singkut AKP A Lubis dikonfirmasikan mengakui adanya informasi tersebut. Namun hingga sore kemarin kondisi dilokasi masih aman dan
kondusif. \"Kini warga tetap siaga. Tetapi kita tetap himbau agar warga tidak terpancing oleh profokasi,\" kata Kapolsek.
Terkait hal itu tambah Kapolsek, pihaknya juga masih memantau dilokasi kejadian dan menempatkan anggota mereka dilokasi untuk waspada serta menghimbau kepada warga untuk mengaktifkan siskamling untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, pihak Kepolisian, TNI dan dari Pemkab Sarolangun yang.diwakili oleh Asisten I Arief Ampera, Kakan Kesbangpol Linmas Edi Kusmiran, Camat Pelawan Samsurizal juga hadir dilapangan di Desa Batu Putih. \"Ia tadinya informasi memang ada penyerangan dari warga pengarap yang pondoknya dibakar warga,\" kata Camat Pelawan Samsurizal.
Disebutkanya, laporan adanya penyerangan itu didapatkan warga setelah ada lima orang warga Batu Putih diintimidasi oleh warga yang belum dikenal namun menurut warga yang mengintimidasi itu diduga warga selatan yang pondoknya dibakar beberapa hari lalu. \"Pengakuan warga, mereka ada yang diintimidasi. Katanya akan menyerang
namun siapa yang mengintimidasi tersebut warga mengaku tidak kenal,\" tambah Camat.
Hingga sore kemarin tambah Camat suasana di Desa Batu Putih masih aman
dan kondusif. Dan untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan warga masih melakukan ronda dan waspada. \"Meraka masih waspada dan mengaktifkan siskamling untuk mengatasi hal yang tidak diinginan,\" tambah Camat.
Ditanya tindak lanjut pemerintah Kabupaten Sarolangun terkait hal itu.
Camat Pelawan mengakui Pemerintah Sarolangun yang diwakili oleh Asisten I, Arief Ampera kemarin menyebutkan dalam waktu dekat ini akan dipanggil pihak Perusahaan dan juga warga Batu Putih serta warga pengarap yang mengkalim lahan tersebut milik mereka.
\"Ini akan diselesaikan dengan segera mungkin. Nanti akan diambil oleh pemerintah Kabupaten yang akan memanggil semua pihak baik perusahaan,
warga Batu Putih dan juga warga pengarap,\" terang Camat lagi.
Untuk diketahui, kejadian ini buntut pembakaran 26 pondok warga pengarap yag berasal dari Sumsel. Warga Batu Putih mengklaim lahan yang digarap tersebut adalah lahan eks transmigrasi alias lahan mereka yang diserahkan ke PT DIIP. Namun belakangan lahan tersebut digarap oleh warga lain hingga membuat warga Batu Putih mengamuk dan membakar pondok-pondok penggarap di lahan PT DIIP yang diketahui sudah tidak
beroperasi lagi.
(feb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: