HBA-Hazrin Bakal Duet Maut
“Tidak jadi wakil pun, tetapi Hazrin masuk dalam lingkaran HBA ini akan menjadi kekuatan besar bagi HBA. Tetapi kita tidak bisa memastikan apakah betul atau tidak. Memang dengan kondisi tidak terpecah pun HBA ini akan kuat karena dia incumbent,” sambung Jafar.
Sementara itu, Sayuti Una, Pengamat Politik Jambi lainnya juga menilai bisa saja ada skenario politik dibalik masuknya orang Hazrin dikabinet HBA. “Mungkin bisa saja, HBA punya keinginan untuk menang,” ujarnya.
Namun menurutnya, harus diingat bahwa di PAN itu Hazrin tidak berdiri sendiri. Ada kekuatan lain, seperti Zulkifli Nurdin (ZN) meski dia tidak lagi menjadi pengurus saat ini.
“Tapi kekuatan ZN saya kira masih mengakar. Jadi demi kepentingan, HBA punya kepentingan apalagi terakhir ini sebagian orang-orang dekatnya terkena kasus. Artinya HBA sudah berfikir tidak lagi memperbanyak geb dengan rival-rival politiknya. Proses menerima orang-orang dari pihak rival itu sah saja dalam politik demi memperkokoh akhir masa jabatan dan memasuki periode berikutnya,” imbuhnya.
Tetapi untuk bicara apakah HBA akan menggandeng Hazrin, ia mengaku masih terlalu dini untuk bicara itu. Pertanyaannya apakah ZN merestui atau tidak.
“Karena banyak pertimbangan, apakah memang ZN setuju atau tidak. Harus diakui kekuatan PAN itu tidak hanya pada Hazrin tetapi kekuatan ZN masih ada saya kira. Sampai saat ini masih ada orang-orang yang masih setia dengan dia di PAN,” tuturnya.
Selain itu, ada juga nama Zumi Zola yang dinilai berpotensi untuk dimajukan. “Walau bagaimana pun Zumi Zola masih punya nama bagus dan berpotensi untuk dicalonkan. Kalau memang itu yang terjadi, apakah nanti harus bersebrangan antara Hazrin dan ZN atau memang ZN merestui itukan masih tanda tanya besar,” tukasnya.
Jika memang HBA menggaet Hazrin, ia mengakui mungkin ini menjadi bagian dari upaya untuk menggoyang kekuatan Zumi yang disebut-sebut bakal menjadi lawan tangguhnya.
“Mungkin ada, dalam politik sah-sah saja untuk menggoyang musuh dengan cara masuk ke dalam itu. Tetapi sebenarnya Zumi tanpa PAN pun masih ada orang lain yang akan melirik dia. Kalau memang bisa terwujud, lagi-lagi simpatisan PAN atau orang-orang PAN apakah bisa menyeberang ke HBA, pertnyaan itu belum bisa terjawab,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi, Cornelis Buston (CB) tidak menampik adanya peluang HBA digandengkan dengan Hazrin. Namun menurutnya, sejauh ini belum ada pembahasan serius antar kedua partai terkait hal tersebut.
“Belum ada komunikasi sama sekali secara kepartaian, secara personal mungkin saja. Kemungkin besar bisa terjadi, sekarang ini masih wacana semua. Kita lihat nanti ke depannya bagaimana, bisa jadi,” tuturnya.
Terkait masuknya nama orang dekat Hazrin yang ditarik dari kabinet Zumi, menurutnya ini bukan skenario politik. Tetapi karena Rahmad memang sudah mengundurkan diri dari sana dan dianggap layak.
“Boleh-boleh saja orang berfikir seperti itu, memang ada reshuffle dan Rahmad Derita sudah resign dari Tanjabtim. Jadi dilihat oleh HBA dia cukup berpengalaman untuk menggantikan Erwan Malik. Kita dari partai belum ada mengarah ke situ,” tukasnya.
Sekretaris DPW PAN Provinsi Jambi, Saipul Azwar juga senada dengan CB. Ia mengaku sejauh ini belum ada komunikasi antara PAN dan Demokrat menuju perebutan posisi nomor satu di Jambi ini. Namun komunikasi antar kedua ketua partai ini secara pribadi bisa saja terjadi dan kemungkinan berpasangan selalu terbuka.
“Komunikasi sampai saat ini belum ada, semua partai menunggu hasil Pemilu Legislativ. Secara pribadi bisa saja, tetapi secara kepartaian belum ada. Secara pribadi kita kan tidak bisa menghalangi, dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin, jadi bisa saja terjadi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: