Borobudur Ditutup Selama 10 Hari Ke Depan

Borobudur Ditutup Selama 10 Hari Ke Depan

Jakarta - Candi Borobudur akan ditutup selama sepuluh hari ke depan. Penutupan ini telah dilakukan sejak Jumat (14/02) karena diguyur abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud. Kerugian akibat penutupan ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

\"Sebenarnya, kalau kondisi seperti ini bukan kerugian yang lebih kita pikirkan. Tetapi konservasi budaya dan keselamatan pengunjung,\" ujar Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko, Lailly Prihatiningtyas kemarin.

Namun tak dipungkirinya, pihaknya telah menghitung besaran kerugian yang harus diterima akibat penutupan candi. Secara hitungan cepat, untuk penutupan ketiga candi tersebut kerugian mencapai Rp 500 juta perharinya.

\"Pendapatan sehari sih Rp 500 juta, itu untuk semua. Kalau Borobudur sendiri sekitar 100-200 juta lah hitungan kasarnya,\" ungkapnya.

Sementara itu, penutupan 10 hari ke depan ini, kata dia, dilakukan untuk pembersihan seluruh wilayah dari abu vulkanik. Selain itu, pihaknya tidak mau gegabah membuka kembali tanpa melakukan perhitungan matang untuk keselamatan wisatawan yang ada.

Menurutnya, melihat situasi saat ini kemungkinan besar wilayah taman akan dapat segera dibuka kembali. Zona dua taman akan segera dibersihkan sehingga bisa kembali dikunjungi oleh wisatawan. \"Namun tetap hanya di wilayah taman saja, untuk candi kami masih belum memperbolehkan wisatwan untuk naik,\" tuturnya.

Diakuinya, untuk penutupan candi dari abu vulkanik Kelud ini pihaknya agak sedikit terlambat. Sebab, pihaknya tidak memperkirakan abu vulkanik Kelud akan sampai jauh hingga Magelang, Jawa tengah. Kendati demikian, ia mengaku tidak kesulitan dalam melakukan penutupan stupa-stupa yang ada. Pengalaman sebelumnya dari letusan gunung merapi membuat timnya cekatan dalam menindaklanjuti situasi yang terjadi.

\"Kami memang agak sedikit terlambat, untungnya baru sekitar 3-5 mili debunya. Belajar dari pengalaman sebelumnya membuat kami lebih siap,\" katanya.

Ia juga mengatakan bahwa pembersihan kali ini akan cukup sulit. Sebab abu vulkanik Gunung Kelud lebih halus sehingga memerlukan modifikasi cara agar wilayah candi benar-benar bersih. Meskipun demikian, ia tetap bersyukur karena hanya abu vulkanik yang sampai ke wilayah Candi.

\"Kalau Merapi dulu kan sampai awan panas, kerikil, kemudian kami juga belum ada pengalaman. Sehingga dampak kurang bisa diatasi. Kalau sekarang, cenderung lebih mendingan,\" katanya. Selain akan melakukan pembersihan, pihaknya bersama pihak konservasi candi juga akan melakukan pemugaran kembali beberapa lokasi. Sehingga kemungkinan untuk ditutup lebih lama pun bisa saja terjadi.

(mia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: