>

Baru 60 Persen, Pembangunan Kini Dihentikan

Baru 60 Persen, Pembangunan Kini Dihentikan

Terpisah, Heri salah satu pengurus pembangunan Mesjid Nurul Islam saat diwawancarai Jambi Ekspres terkait berdirinya bangunan tower tersebut, mengatakan bahwa pegawai Mesjid sudah mengundang warga untuk pertemuan membahas masalah pembangunan Tower ini.

”Warga tidak ada yang datang. Ini bukan untuk kepentingan Pribadi, akan tetapi untuk kepentingan bersama, semua uang hanya untuk mesjid,” katanya

Pengurus Pembangunan Mesjid Nurul Islam ini juga menyebutkan bahwa Pembangunan tower di stop untuk sementara, karena ada instruksi dari Walikota, menjelang penyelesaian di lapangan. ”Kalau penyelesaian dilapangan, baru kita akan melanjutkan pembangunannya,” tandas Heri.

Sebelumnya, warga dua RT yakni RT 17 dan RT 18  Kelurahan Payo Lebar Kecamatan Jelutung kemarin  protes dengan berdirinya tower setinggi 17 meter di atas Mesjid Nurul Islam.

Trisno, Ketua RT 18 Kelurahan Payo Lebar menjelaskan, memang ketua RT yang berdekatan dengan mesjid itu tidak menyetujui berdirinya tower tersebut.

 ‘‘Kami dua RT yang berdekatan tidak setuju. Selain itu kita tidak tau tower apa ini, yang jelas kami heran tanpa ada persetujuaan kami lihat sudah berdiri saja tower ini,’‘ terang Trisno.

Namun demikian, sambungnya, warga RT 18 memang pernah diundang untuk membahas pembangunan tower itu, namun warga tidak mau datang karena tidak setuju.

‘‘Kami memang pernah diundang pegawai mesjid untuk mengadiri pertemuan ini, tapi kami tidak setuju. Kami minta ini diturunkan lah,’‘ harapnya.

Sementara itu, Ibu Eni Warga Rt 18 juga mengungkapkan hal yang sama, mereka tidak tau tower yang tiba-tiba saja berdiri diatas mesjid tanpa ada persetujuan warga setempat.

‘‘Semua warga tidak ada yang setuju, kami juga tidak tahu tower apa itu, tiba-tiba saja ada,’‘ ujar Eni. (*)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: