Bom Meledak di Graha Pena Sulteng
Rumah Wartawan Radar Jogja Dilempar Bom
JAKARTA - Sebuah ledakan terjadi di area Gedung Graha Pena di Jalan Yos Sudarso, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pagi kemarin (24/2) pukul 03.30 WIB. Diduga, jenis bom yang digunakan pelaku adalah bom pipa.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa dugaan bom pipa tersebut berdasarkan sejumlah barang bukti yang ditemukan aparat di lokasi ledakan. Dijelaskan Ronny, barang bukti tersebut berupa pipa besi yang dibalut isolasi hitam.
Sedangkan ukuran pipa tersebut diperkirakan memiliki diameter 1,5 inci dengan panjang 15 centimeter. \"Kondisi pipa tersebut menggelembung, diduga itu bom pipa,\" terang Ronny di Mabes Polri kemarin.
Ronny mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di kantor Harian Radar Sulteng, Radar TV Palu, dan Jawa Pos Grup tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka. Selain itu, tidak ada benda di sekitar lokasi ledakan yang rusak karena ledakan bom tersebut berdaya ledak kecil. \"Tidak ada korban dan saat ini masih dilakukan pengolahan tempat kejadian perkara (TKP) oleh Tim Inafis Polda Sulteng,\" ujar Ronny.
Ronny mengatakan dirinya belum menerima informasi terkait pelaku peledakan tersebut. namun, dia mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus memburu pelaku peledakan pada dini hari itu. \"Kami masih menunggu perkembangan informasi setelah upaya penyelidikan dilakukan sejak tadi pagi. Mohon diberikan waktu petugas kami di Polda Sulteng untuk mengungkap kasus ini,\" tuturnya.
Sementara itu, rumah wartawan Jawa Pos Radar Jogja Frietqi Suryawan dilempar tiga bom molotov kemarin dini hari, sekitar pukul 02.00. Dua bom yang dilempar ke jendela depan rumah meledak dan membakar tembok serta kursi. Satu bom lagi yang dilempar ke mobil yang terparkir di sebelah rumah tidak sempat meledak.
Rumah korban berada di Jalan Jagoan 3 Nomor 267 RT 02/RW 08, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Magelang. Peristiwa itu terjadi ketika korban bersiap untuk tidur di kamar depan. Tiba-tiba dia dikagetkan dengan bunyi benda keras yang dilempar ke teras rumah sebanyak dua kali. Kemudian, terdengar teriakan dan suara orang lari.
\"Saya pertama hanya mendengar bunyi benda yang dilempar dan mengenai tembok. Kemudian, ada suara ledakan disusul suara mendesis. Setelah ada teriakan, saya langsung keluar dan melihat ada dua orang berboncengan melarikan diri,\" kata Frietqi.
Wartawan yang akrab disapa Demang itu tidak berusaha mengejar pelaku. Dia memilih memadamkan dua bom molotov yang membakar kursi dan kardus di dekat jendela depan.
\"Satu bom ke arah mobil tidak meledak. Tetapi, sumbunya terbakar. Mungkin karena kena tanah sehingga tidak pecah atau meledak,\" terang wartawan yang bertugas di wilayah Magelang itu.
Setelah memadamkan api, Demang bersiap melapor ke Polsek Magelang Selatan. Saat keluar dari gang, dia sempat berpapasan dengan salah seorang pelaku. \"Dia melarikan diri ke arah selatan. Saya tidak berani mengejar karena situasinya tidak memungkinkan,\" tuturnya.
Menurut keterangan saksi, pelempar bom berboncengan. Mereka mengendarai motor Honda Vario. Salah seorang di antara mereka turun dari motor, lalu melemparkan tiga bom molotov ke teras rumah Demang. \"Yang melempar (molotov) badannya agak besar, pakai jaket hitam, dan helm penutup muka. Yang satu lagi badannya kecil, pakai helm dan jaket juga,\" terang salah seorang saksi.
Kapolres Magelang Kota AKBP Tommy Aria Dwianto menyatakan, sudah tiga saksi yang dimintai keterangan. Yakni, Demang serta dua tetangganya. \"Kami akan serius menangani kasus ini. Tidak akan menoleransi apabila nanti penyelidikan sudah merujuk kepada indentitas pelaku,\" tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: