>

Program Dimatangkan, Siapkan 20 Personel

Program Dimatangkan, Siapkan 20 Personel

JAKARTA-PSSI sedang mamatangkan program kerja sama yang akan dijalankan dengan Federasi sepak bola Jepang (JFA) dan federasi sepak bola Spanyol, RFEF. Selain Program, PSSI juga akan memilih dengan ketat personel yang akan dikirim untuk menjalani kerja sama tersebut.

  Ketua Komite Kompetisi Erwin Dwi Budiawan menjelaskan bahwa program terkait kompetisi mulai dari senior sampai usia muda akan dibahas. Demikian juga terkait pengelolaan manajemen kompetisi yang cukup berhasil dijalankan oleh kedua federasi negara tersebut selama ini.

  “Sudah bukan rahasia lagi kalau kompetisi mereka bagus, manajemen mereka juga berhasil,” katanya saat ditemui di Jakarta, kemarin (25/2).

   Dia menyebut, ada sekitar 20-an personel yang akan disertakan dan dikirim untuk menjalani program kerja sama ini. Tujuannya, agar mereka bisa melakukan upgrading pengetahuan, baik terkait pengelolaan kompetisi, maupun terkait hal-hal lain yang mendukung majunya kompetisi di Indonesia.

  Bukan hanya dari PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator kompetisi, Erwin menilai personel dari klub anggota ISL juga harus dilibatkan. Agar pengetahuan anggota klub tidak njomplang dengan yang dimiliki oleh para personel operator kompetisi. Dengan begitu, pengetahuan mereka nantinya bisa disalurkan kepada personel klub didaerah.

   Nah, untuk mereka yang akan dipilih, sebelumnya akan ditawarkan terlebih dahulu kepada PT LI dan klub-klub anggota ISL. Bukan hanya dipilih sesuai dengan kepintaran saja, tapi juga disesuaikan kapabilitasnya dengan program yang akan dijalankan nantinya. Sehingga tidak perlu memulai dari nol.

  “Untuk waktunya nanti akan diumumkan. Tapi yang pasti program ini segera berjalan. Demi kompetisi dan sepak bola Indonesia yang lebih baik,” tandasnya.

   Selain kerja sama di bidang kompetisi, PSSI juga akan melakukan kerja sama di bidang kepelatihan dan perwasitan. Itu rencananya akan dilakukan dengan federasi sepak bola Belanda, KNVB, yang presidennya sempat ke Indonesia pada 2013 silam.

  “Programnya harus cepat berjalan. Sebelum akhir tahun sudah harus ada tindak lanjutnya,” ucap dia.

(aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: